Pertemuan di Taman Terlarang **
Sinar mentari pagi menyapa lembut taman belakang kerajaan cahaya, tempat Ratu Shani dan Ratu Gracia tengah berbincang. Taman itu terhubung dengan taman kerajaan kegelapan, sebuah jembatan penghubung antara dua kerajaan yang berbeda. Suasana damai tercipta di antara kedua ratu, hingga tiba-tiba teriakan panik memecah kesunyian. Pangeran Rafel, adik Ratu Gracia, berlari terengah-engah, wajahnya pucat pasi. "Ratu Shani, Ratu Gracia! Putri Ria diculik! Ratu Eli dari kerajaan langit telah membawanya!" teriak Pangeran Rafel. Ratu Shani dan Ratu Gracia sontak berdiri, wajah mereka dipenuhi kekhawatiran. Ratu Eli, penguasa kerajaan langit yang dikenal dengan sifatnya yang dingin dan kejam, telah melakukan hal yang tak terduga. "Kita harus segera menyelamatkan Putri Ria!" seru Ratu Shani. "Aku akan ikut!" tegas Ratu Gracia. Tanpa membuang waktu, mereka berdua bergegas menuju kerajaan langit. Di sana, mereka menemukan Ratu Eli tengah bersiap untuk menghabisi Putri Ria dengan pedang saktinya. Pangeran Rafel, yang telah menyusul mereka, dengan sigap melepaskan anak panah yang mengenai pedang Ratu Eli, membuat senjata itu terjatuh. "Beraninya kau menghalangi ku!" bentak Ratu Eli. "Ratu Eli, apa yang kau lakukan? Putri Ria tidak bersalah!" seru Ratu Shani. "Dia adalah ancaman bagi kerajaan langit! Aku harus menghentikannya!" jawab Ratu Eli dengan dingin. "Ancaman? Apa maksudmu?" tanya Ratu Gracia. "Putri Ria memiliki kekuatan yang tersembunyi, kekuatan yang dapat menghancurkan kerajaan langit!" jawab Ratu Eli. "Itu tidak benar! Putri Ria tidak akan pernah melakukan hal itu!" bantah Ratu Shani. "Kalian tidak mengerti! Aku harus melindungi kerajaan langit!" tegas Ratu Eli. Perdebatan sengit pun terjadi di antara ketiga ratu. Suasana tegang dan penuh ancaman. Namun, di tengah ketegangan itu, Pangeran Rafel dengan berani maju dan berkata, "Ratu Eli, aku mohon, jangan sakiti Putri Ria. Kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan cara yang lebih baik." Ratu Eli terdiam sejenak, matanya menatap tajam Pangeran Rafel. Kemudian, dengan nada yang lebih lembut, dia berkata, "Baiklah, aku akan memberikan kesempatan kepada kalian. Buktikan bahwa Putri Ria tidak berbahaya." Ratu Shani dan Ratu Gracia lega mendengarnya. Mereka tahu bahwa ini adalah kesempatan untuk menyelamatkan Putri Ria dan menjaga perdamaian antar kerajaan. Wawasan:** Kisah ini mengajarkan kita bahwa perdamaian dan saling pengertian adalah kunci untuk menyelesaikan konflik. Meskipun perbedaan dan ketegangan mungkin muncul, selalu ada jalan untuk menemukan solusi yang damai. Keberanian dan tekad untuk mencari kebenaran dan keadilan dapat membantu kita mengatasi tantangan dan membangun hubungan yang lebih baik.