Membongkar Kesalahpahaman: Nabi Isa dan Kitab Taurat
Ada keyakinan yang keliru yang terkadang muncul, menganggap Nabi Isa datang untuk menghapuskan Kitab Taurat. Padahal, pemahaman ini perlu diluruskan dengan merujuk pada hakikat misi Nabi Isa dan posisi Kitab Taurat dalam agama samawi.
Misi Nabi Isa: Bukan Menghapus, Melainkan Menyempurnakan
Nabi Isa diutus oleh Allah bukan untuk menghapuskan Kitab Taurat, melainkan untuk menyempurnakan ajaran-ajarannya. Kitab Taurat, yang diturunkan kepada Nabi Musa, merupakan pedoman hidup yang berisi hukum-hukum dan tuntunan dari Allah. Nabi Isa hadir untuk menegaskan kembali kebenaran Kitab Taurat dan menyempurnakannya dengan ajaran-ajaran baru yang sesuai dengan konteks zamannya.
Salah satu contoh nyata adalah penyempurnaan hukum "mata ganti mata, gigi ganti gigi" dalam Kitab Taurat. Nabi Isa mengajarkan kasih sayang dan pengampunan sebagai penyempurnaan hukum tersebut, bukan menghapuskannya. Hal ini menunjukkan bahwa misi Nabi Isa adalah untuk menyempurnakan, bukan menghapuskan Kitab Taurat.
Kitab Taurat: Pondasi Abadi dalam Ajaran Nabi Isa
Kitab Taurat merupakan pondasi yang kokoh dalam ajaran Nabi Isa. Ia berkali-kali mengutip dan merujuk pada Kitab Taurat dalam khotbah-khotbahnya. Nabi Isa mengajarkan pentingnya menghormati dan menjalankan hukum-hukum yang tercantum dalam Kitab Taurat.
Ajaran Nabi Isa tentang kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama manusia, yang merupakan inti dari ajarannya, juga berakar dari Kitab Taurat. Hal ini menunjukkan bahwa Kitab Taurat bukan hanya relevan, tetapi juga menjadi bagian integral dari ajaran Nabi Isa.
Kesalahpahaman: Sumber Kekeliruan dalam Memahami Misi Nabi Isa
Kesalahpahaman tentang misi Nabi Isa seringkali muncul karena penafsiran yang keliru terhadap ayat-ayat suci. Sebagian orang menafsirkan ayat-ayat tertentu secara parsial dan terlepas dari konteksnya, sehingga menimbulkan pemahaman yang menyimpang.
Penting untuk diingat bahwa Kitab Suci harus dipahami secara utuh dan menyeluruh. Memahami konteks sosial, historis, dan budaya saat ayat-ayat tersebut diturunkan sangatlah penting untuk menghindari kesalahpahaman.
Misi Nabi Isa bukanlah untuk menghapuskan Kitab Taurat, melainkan untuk menyempurnakannya dengan ajaran-ajaran baru yang sesuai dengan zamannya. Kitab Taurat tetap menjadi pondasi yang kokoh dalam ajaran Nabi Isa, dan ajaran-ajarannya harus dipahami dalam konteks kesinambungan wahyu Ilahi. Memahami hal ini penting untuk membangun hubungan yang harmonis antarumat beragama dan menghindari kesalahpahaman yang dapat memecah belah.