Kriteria Penerima Tunjangan Profesi bagi Guru, Kepala, dan Pengawas Madrasah
Tunjangan profesi merupakan salah satu bentuk penghargaan yang diberikan kepada guru, kepala, dan pengawas madrasah yang memenuhi kriteria tertentu. Dalam artikel ini, kita akan membahas kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh para penerima tunjangan profesi. Pertama, kualifikasi akademik minimal yang harus dimiliki adalah gelar S-1 atau D-IV. Hal ini menunjukkan bahwa penerima tunjangan profesi harus memiliki pendidikan yang memadai untuk melaksanakan tugas-tugas mereka sebagai guru, kepala, atau pengawas madrasah. Selain itu, penerima tunjangan profesi juga harus memiliki sertifikat pendidik yang telah diberi satu Nomor Registrasi Guru (NRG) oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Sertifikat pendidik ini harus tercatat pada SIMPATIKA melalui format S2be. Penting untuk dicatat bahwa setiap guru hanya boleh memiliki satu NRG meskipun mereka memiliki lebih dari satu sertifikat pendidik. Selanjutnya, penerima tunjangan profesi harus memiliki hasil Penilaian Kinerja Guru (PKG), Penilaian Kinerja Kepala Madrasah (PKKM), dan Penilaian Kinerja Pengawas Madrasah (PKPM) minimal baik. Hal ini menunjukkan bahwa mereka telah menunjukkan kinerja yang baik dalam tugas-tugas mereka sesuai dengan jabatan yang mereka emban. Hasil penilaian kinerja tahun sebelumnya harus dapat membuktikan kualitas kinerja mereka. Pengembangan diri juga menjadi salah satu kriteria yang harus dipenuhi oleh penerima tunjangan profesi. Mereka harus dapat membuktikan keikutsertaan mereka dalam berbagai kegiatan pengembangan kompetensi melalui pelatihan, seminar, workshop baik secara daring maupun luring. Kegiatan pengembangan diri ini harus setara dengan minimal 20 Jam Pelatihan (JP) dan harus dibuktikan dengan sertifikat keikutsertaan. Ketentuan ini akan berlaku mulai tahun 2024 sebagai salah satu persyaratan pencairan tunjangan profesi tahun 2025. Terakhir, kegiatan pengembangan diri guru juga harus dicatatkan di SIMPATIKA. Setiap guru harus mengikuti minimal satu kegiatan pengembangan diri setiap semester dan kegiatan ini harus dicatatkan di SIMPATIKA. Kegiatan pengembangan diri diakui dengan rentang waktu Januari-Juni minimal satu bukti, dan Juli-Desember minimal satu bukti, di tahun yang sama. Persyaratan ini harus dipenuhi untuk pencairan tunjangan profesi di tahun berikutnya. Dengan memenuhi kriteria-kriteria ini, guru, kepala, dan pengawas madrasah dapat menjadi penerima tunjangan profesi. Tunjangan profesi ini merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada mereka yang telah memenuhi standar kualifikasi dan kinerja yang ditetapkan. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan kualitas kerja mereka dalam mendidik generasi muda di madrasah.