Sejarah dan Perkembangan Islam di Vietnam
Sejarah dan perkembangan Islam di Vietnam dimulai dari masyarakat atau etnis Cham melalui Kerajaan Champa. Istilah Champa pertama kali muncul pada dua prasasti berbahasa Sanskerta pada tahun 658 Masehi yang ditemukan di Vietnam Tengah dan pada tahun 668 Masehi yang ditemukan di Kamboja. Peninggalan kejayaan Kerajaan Champa, seperti kompleks Candi Bata Merah My Son di Hoi An, masih ada hingga saat ini dan dilestarikan sebagai cagar budaya oleh UNESCO. Pada awalnya, masyarakat Champa banyak yang memeluk agama Buddha Mahayana. Namun, pengaruh Islam mulai muncul karena beberapa pelabuhan penting Kerajaan Champa menjadi tempat persinggahan pedagang muslim dari Melayu, India, dan Timur Tengah sebelum melanjutkan dagang ke Cina. Seiring waktu, Islam semakin menyebar di Champa dan pada tahun 1360-1390, Champa menjadi kerajaan Islam di Vietnam di bawah pemerintahan Che Bo Nga. Namun, pada tahun 1832, Kerajaan Champa jatuh ke tangan Dinasti Nguyen, yang menyebabkan eksodus pertama muslim Champa ke selatan, terutama ke Kamboja, Kelantan, dan Trengganu. Hubungan politis antara Kelantan, Trengganu, dan Champa melalui ikatan pernikahan juga berperan dalam silsilah keluarga dan kelahiran tokoh-tokoh seperti Sunan Ampel dan Sunan Bonang. Sejarah dan perkembangan Islam di Vietnam merupakan cerminan dari perjalanan masyarakat Cham dan pengaruh perdagangan muslim di wilayah tersebut. Meskipun umat muslim masih merupakan minoritas di Vietnam, peninggalan sejarah dan keberadaan komunitas muslim Cham tetap menjadi bagian penting dari warisan budaya negara ini.