Peran Cominform dalam Mempengaruhi Partai-Partai Komunis di Indonesi
Cominform, atau Biro Informasi Komunis, didirikan pada tanggal 22 September 1947 di Warsawa sebagai bagian dari strategi baru Partai Komunis Internasional yang dipimpin oleh Stalin. Strategi ini melibatkan pembagian dunia menjadi dua blok, blok kapitalis yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok komunis di bawah pimpinan Uni Soviet (Poesponegoro, dkk., 2011: 240). Cominform bertujuan untuk mengkoordinasikan dan mempengaruhi partai-partai komunis di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pengaruh Cominform terlihat pada masa pemerintahan Perdana Menteri Amir Syarifuddin, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Amir Syarifuddin merancang konsep tentara yang meniru model Tentara Merah Uni Soviet sebagai bagian dari implementasi strategi baru tersebut. Namun, usulan tersebut ditolak oleh Jenderal Soedirman dan Letnan Jenderal Oerip Soemohardjo karena tidak sesuai dengan Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Meskipun demikian, Amir Syarifuddin melanjutkan rencananya dengan mendirikan Pendidikan Politik Tentara komsari, sebuah lembaga yang memberikan pendidikan politik mirip dengan yang ada di negara-negara komunis. Pendidikan Politik Tentara komsari bertujuan untuk memperdalam dan memperluas pengaruh komunis di dalam angkatan bersenjata di Indonesia. Lembaga ini memberikan pendidikan politik kepada prajurit dan mempromosikan ideologi komunis. Dengan mempengaruhi Tentara Keamanan Rakyat, Partai Komunis Indonesia dapat lebih mempengaruhi politik dan keamanan negara. Secara keseluruhan, peran Cominform dalam mempengaruhi partai-partai komunis di Indonesia sangat signifikan. Dengan mendirikan Pendidikan Politik Tentara komsari, Partai Komunis Indonesia dapat lebih mempengaruhi angkatan bersenjata dan mempromosikan ideologi komunis di Indonesia. Pengaruh ini terlihat pada masa pemerintahan Perdana Menteri Amir Syarifuddin dan merupakan bagian dari strategi baru Partai Komunis Internasional yang dipimpin oleh Stalin.