Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait Meminta Sekjen dan Irjen dari Kementerian Keuangan dan Kejaksaan Agung
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait meminta Sekretaris Jenderal (Sekjen) kementeriannya berasal dari Kementerian Keuangan. Usulan ini telah disampaikan kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. Selain itu, Menteri Sirait juga meminta Inspektur Jenderal (Irjen) kementeriannya dari Kejaksaan Agung (Kejagung). Menteri Sirait menjelaskan bahwa usulan ini diajukan untuk memastikan sinergi yang baik antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman dengan Kementerian Keuangan dan Kejaksaan Agung. Hal ini karena banyak aspek yang menyangkut manajemen anggaran dan pengawasan yang memerlukan koordinasi antara kementerian-kementerian tersebut. Selain itu, Menteri Sirait memaparkan bahwa akan ada empat Direktorat Jenderal (Ditjen) di kementeriannya, yaitu Ditjen Pengembangan Kawasan Permukiman, Ditjen Pembiayaan dan Pembinaan Usaha Perumahan dan Kawasan Permukiman, Ditjen Pembangunan Perumahan, dan Ditjen Rumah Swadaya. Namun, rancangan struktur ini masih dalam bentuk usulan dan terbuka untuk kritik dan saran dari pihak lain. Dalam hal anggaran, Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman ditetapkan sebesar Rp5,078 triliun pada tahun 2025. Anggaran ini turun drastis dibandingkan tahun lalu sebesar Rp14 triliun. Meskipun anggaran ini lebih rendah, kementerian ini diminta untuk membangun 3 juta rumah. Menteri Sirait mengakui bahwa anggaran yang tersedia memang sangat terbatas dan akan memerlukan upaya yang besar untuk mencapai target tersebut. Menteri Sirait mengajukan kritik terhadap data yang digunakan dalam perhitungan anggaran. Ia menganggap bahwa data ini perlu diperiksa ulang dan disesuaikan agar target pembangunan rumah dapat dicapai. Ia mengajukan saran untuk meningkatkan anggaran dan memperkuat koordinasi antara kementerian-kementerian terkait untuk mencapai target pembangunan rumah yang diinginkan. Secara keseluruhan, usulan Menteri Sirait untuk meminta Sekjen dan Irjen dari Kementerian Keuangan dan Kejaksaan Agung serta kritik terhadap anggaran menunjukkan komitmen Menteri Sirait untuk mencapai target pembangunan rumah. Meskipun tantangan yang dihadapi, Menteri Sirait tetap optimis dan berharap dapat mencapai target tersebut dengan dukungan dan sinergi yang baik dari kementerian-kementerian terkait.