Sunan Gresik: Penyebar Agama Islam di Pulau Jaw
Sunan Maulana Malik Ibrahim, juga dikenal sebagai Sunan Gresik, adalah salah satu dari "Walisongo" yang berperan dalam penyebaran agama Islam di Nusantara, terutama di Pulau Jawa. Beliau dikenal dengan sebutan Kakek Bantal karena kebiasaannya meletakkan Al-Qur'an atau kitab hadis di atas bantal. Maulana Malik Ibrahim adalah seorang ulama terkenal yang berasal dari Arabia dan merupakan keturunan Zainal Abidin, cucu buyut Rasulullah SAW. Beliau juga merupakan sepupu Raja Chermen yang menetap bersama umat Islam di desa Leran Jenggila. Menurut prasasti makam Maulana Malik Ibrahim, beliau berasal dari Kashan, sebuah tempat di Persia (Iran). Beliau juga merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam pertama di tanah Jawa dan menjadi wali tertua di antara Walisongo lainnya. Maulana Malik Ibrahim memiliki keahlian dalam tata negara dan datang ke Pulau Jawa pada tahun 1404 M. Meskipun Islam sudah ada di Nusantara sebelum kedatangan Maulana Malik Ibrahim, beliau berperan penting dalam proses Islamisasi Gresik pada abad ke-14 M. Dalam Babad Gresik I, tercatat dua metode dakwah yang dilakukan beliau. Pertama, melalui jalur perdagangan, dan kedua, melalui pendidikan pesantren. Dengan menggunakan metode dakwah melalui jalur perdagangan, Maulana Malik Ibrahim berhasil menyebarkan agama Islam kepada masyarakat Gresik melalui interaksi dengan pedagang dari berbagai daerah. Sedangkan melalui metode dakwah melalui pendidikan pesantren, beliau mendirikan pesantren dan mengajarkan ajaran Islam kepada para santri. Sunan Gresik, Maulana Malik Ibrahim, adalah sosok yang berperan penting dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. Melalui metode dakwah yang efektif, beliau berhasil mengislamkan masyarakat Gresik pada abad ke-14 M. Warisan beliau dalam bentuk pesantren dan ajaran Islam masih terus hidup hingga saat ini.