Penurunan Kemiskinan di Jawa Tengah dalam Satu Dekade Kepemimpinan Ganjar
Pada Maret 2013, Jawa Tengah masih memiliki sekitar 4,73 juta penduduk miskin, yang merupakan proporsi sebesar 14,56% dari total penduduk di provinsi tersebut. Namun, pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah telah berkurang menjadi sekitar 3,79 juta orang, dengan proporsi sebesar 10,77% dari total penduduk. Artinya, dalam satu dekade kepemimpinan Ganjar, jumlah penduduk miskin di Jawa Tengah telah berkurang sekitar 941 ribu orang. Meskipun sempat mengalami kenaikan selama periode Maret 2020-Maret 2021 akibat pandemi Covid-19, persentase kemiskinan di Jawa Tengah berhasil turun secara signifikan. Hal ini dapat dilihat dari grafik yang menunjukkan tren penurunan kemiskinan seiring dengan waktu. Selain itu, Garis Kemiskinan di Jawa Tengah pada Maret 2023 terbilang cukup rendah. Penduduk Jawa Tengah tidak lagi masuk dalam kategori miskin jika memiliki pengeluaran minimum sebesar Rp477.580 per kapita per bulan. Penurunan kemiskinan yang signifikan ini menunjukkan keberhasilan kebijakan dan program-program yang dilakukan oleh pemerintah Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar. Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan ekonomi telah memberikan dampak positif yang nyata. Dengan adanya penurunan kemiskinan yang signifikan ini, diharapkan bahwa masyarakat Jawa Tengah akan semakin sejahtera dan memiliki akses yang lebih baik terhadap pendidikan, kesehatan, dan kesempatan ekonomi. Hal ini juga akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di provinsi ini. Dalam kesimpulan, satu dekade kepemimpinan Ganjar di Jawa Tengah telah berhasil mengurangi jumlah penduduk miskin sebanyak 941 ribu orang. Persentase kemiskinan juga turun secara signifikan, meskipun sempat mengalami kenaikan selama pandemi Covid-19. Keberhasilan ini menunjukkan komitmen pemerintah Jawa Tengah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi kesenjangan ekonomi.