Perbedaan Model Pembelajaran PKN pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka: Studi Komparatif di Tingkat SMP Kelas VII
Perbedaan Utama antara Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka
Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) merupakan mata pelajaran yang sangat penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Mata pelajaran ini bertujuan untuk membentuk karakter dan nilai-nilai kewarganegaraan yang baik pada siswa. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan model pembelajaran PKN pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka, khususnya pada tingkat SMP kelas VII.
Pendekatan Pembelajaran dalam Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 mengedepankan pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran. Pendekatan ini melibatkan lima tahapan, yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Dalam konteks PKN, pendekatan ini memungkinkan siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Mereka diajak untuk mengamati fenomena sosial, menanyakan pertanyaan kritis, mencoba mencari jawaban melalui berbagai sumber, mengasosiasi pengetahuan yang diperoleh dengan konteks kehidupan mereka, dan mengkomunikasikan pemahaman mereka kepada orang lain.
Pendekatan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
Sementara itu, Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pengembangan keterampilan abad 21, seperti berpikir kritis, berkolaborasi, berkomunikasi, dan kreativitas. Dalam konteks PKN, pendekatan ini memungkinkan siswa untuk lebih mandiri dalam proses pembelajaran. Mereka diajak untuk berpikir kritis tentang isu-isu kewarganegaraan, berkolaborasi dalam diskusi dan proyek kelompok, berkomunikasi ide dan pendapat mereka secara efektif, dan menunjukkan kreativitas dalam menyelesaikan masalah.
Perbandingan Model Pembelajaran PKN
Kedua kurikulum tersebut memiliki pendekatan yang berbeda dalam proses pembelajaran PKN. Kurikulum 2013 lebih menekankan pada proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur, sementara Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pengembangan keterampilan abad 21. Meskipun demikian, kedua kurikulum tersebut sama-sama bertujuan untuk membentuk karakter dan nilai-nilai kewarganegaraan yang baik pada siswa.
Implikasi bagi Praktik Pembelajaran
Perbedaan model pembelajaran PKN pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka memiliki implikasi bagi praktik pembelajaran di kelas. Guru perlu memahami pendekatan yang digunakan oleh masing-masing kurikulum dan menyesuaikan metode pengajaran mereka sesuai dengan kebutuhan siswa. Selain itu, guru juga perlu memahami bahwa tujuan utama pembelajaran PKN adalah untuk membentuk karakter dan nilai-nilai kewarganegaraan yang baik pada siswa, bukan hanya untuk memenuhi standar kurikulum.
Dalam penutup, perbedaan model pembelajaran PKN pada Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka mencerminkan perubahan paradigma dalam pendidikan. Meskipun kedua kurikulum tersebut memiliki pendekatan yang berbeda, mereka sama-sama bertujuan untuk membentuk karakter dan nilai-nilai kewarganegaraan yang baik pada siswa. Oleh karena itu, penting bagi guru untuk memahami dan menerapkan pendekatan yang paling sesuai dengan kebutuhan siswa mereka.