Korupsi: Melampaui Pramoedya dan Soekarno\x0a\x0a2.
Pendahuluan:
Korupsi telah menjadi isu yang melampaui batas, bahkan melampaui masa Pramoedya dan Soekarno. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah korupsi di Indonesia dan bagaimana ia telah menghancurkan kepercayaan publik serta menghambat kemajuan negara.
Pengembangan:
Selama masa Pramoedya dan Soekarno, korupsi telah menjadi masalah yang serius. Pramoedya, seorang kritikus terkenal, mengkritik pemerintahan Jawa-sentris yang tidak memperhatikan kebutuhan daerah lain di Indonesia. Dia bahkan mengusulkan pemindahan pemerintahan ke luar Jawa. Namun, pandangannya terhadap Komunisme Tiongkok menyebabkannya ditahan oleh pemerintah Soeharto.
Selama masa kolonial dan Orde Lama, Pramoedya telah ditahan selama 3 tahun dan 1 tahun masing-masing. Namun, selama masa Orde Baru, ia merasakan 14 tahun ditahan tanpa proses pengadilan sebagai tahanan politik.
Korupsi bukan hanya masalah individu atau kelompok tertentu, tetapi juga mencapai tingkat pemerintah. Korupsi telah merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah dan menghambat kemajuan negara.
Kesimpulan:
Korupsi adalah masalah yang melampaui batas waktu dan tempat. Dalam artikel ini, kita telah melihat bagaimana korupsi telah merusak kepercayaan publik terhadap pemerintah serta menghambat kemajuan negara selama masa Pramoedya dan Soekarno. Korupsi harus diatasi dengan tegas agar Indonesia dapat maju dengan pesat.
Harap dicatat bahwa konten di atas hanya contoh format keluaran yang sesuai dengan persyaratan yang diberikan oleh pengguna.