Harum Bunga Rampai, Harapan di Hati **
Di sebuah desa kecil di tepi sungai, hiduplah seorang gadis bernama Melati. Melati dikenal dengan sifatnya yang lembut dan suka menolong. Ia gemar menanam bunga dan merawat tanaman di kebun kecilnya. Setiap pagi, Melati akan menyapa bunga-bunga dengan senyum ceria, dan setiap sore, ia akan mencium harum bunga rampai yang ia kumpulkan. Suatu hari, desa dilanda bencana banjir. Rumah-rumah terendam, tanaman-tanaman rusak, dan warga desa kehilangan harta benda mereka. Melati pun kehilangan kebun bunga kesayangannya. Namun, ia tidak putus asa. Ia mengumpulkan sisa-sisa bunga rampai yang masih tersisa dan mengolahnya menjadi minyak wangi. Melati berkeliling desa, menawarkan minyak wangi buatannya kepada warga yang membutuhkan. Ia juga membantu membersihkan rumah dan menenangkan hati mereka yang putus asa. Harum bunga rampai yang lembut dan aroma minyak wangi yang menyegarkan membawa semangat baru bagi warga desa. Melati tidak hanya memberikan bantuan materi, tetapi juga memberikan semangat dan harapan. Ia mengingatkan warga desa bahwa meskipun bencana datang, semangat dan kebaikan hati akan selalu ada untuk membantu mereka bangkit kembali. Lambat laun, desa mulai pulih. Warga desa saling membantu dan bekerja sama membangun kembali kehidupan mereka. Melati, dengan minyak wangi buatannya, menjadi simbol harapan dan semangat baru bagi desa. Ia membuktikan bahwa kebaikan hati dan semangat pantang menyerah dapat membawa perubahan positif, seperti harum bunga rampai yang membawa kesegaran dan harapan. Pesan:** Cerita ini terinspirasi oleh nilai-nilai yang terkandung dalam hikayat "Bunga Rampai Melayu Kuno", yaitu semangat pantang menyerah, kebaikan hati, dan pentingnya persatuan dalam menghadapi kesulitan. Melalui kisah Melati, kita diajarkan bahwa meskipun menghadapi tantangan, kita tetap dapat menemukan harapan dan kekuatan untuk bangkit kembali. Harum bunga rampai, seperti semangat dan kebaikan hati, akan selalu membawa kesegaran dan harapan bagi kehidupan kita.