Transformator: Mengenal Tegangan dan Arus dalam Transformator
Transformator adalah salah satu perangkat penting dalam sistem kelistrikan. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang tegangan dan arus dalam transformator serta bagaimana menghitungnya. Pertama, mari kita lihat contoh pertama. Sebuah transformator memiliki 1.500 lilitan sekunder. Diketahui tegangan sekundernya adalah 3 volt dan arus primernya adalah 4 mA. Pertanyaannya adalah, berapakah tegangan primer dan arus sekundernya? Untuk menghitung tegangan primer, kita dapat menggunakan rumus dasar transformator, yaitu: Vp/Vs = Np/Ns Di mana Vp adalah tegangan primer, Vs adalah tegangan sekunder, Np adalah jumlah lilitan primer, dan Ns adalah jumlah lilitan sekunder. Dalam kasus ini, kita memiliki: Vp/3 = 1500/1 Dengan mengalikan kedua sisi dengan 3, kita dapatkan: Vp = 4500 volt Jadi, tegangan primer adalah 4500 volt. Selanjutnya, untuk menghitung arus sekunder, kita dapat menggunakan rumus: Is/Ip = Np/Ns Di mana Is adalah arus sekunder dan Ip adalah arus primer. Dalam kasus ini, kita memiliki: Is/0.004 = 1500/1 Dengan mengalikan kedua sisi dengan 0.004, kita dapatkan: Is = 6 ampere Jadi, arus sekunder adalah 6 ampere. Selanjutnya, mari kita lihat contoh kedua. Sebuah transformator step-down memiliki kumparan primer dengan 1.200 lilitan dan kumparan sekunder dengan 40 lilitan. Jika kumparan primer dihubungkan dengan tegangan sebesar 330 V, berapa tegangan pada kumparan sekunder? Untuk menghitung tegangan sekunder, kita dapat menggunakan rumus dasar transformator: Vs/Vp = Ns/Np Di mana Vs adalah tegangan sekunder, Vp adalah tegangan primer, Ns adalah jumlah lilitan sekunder, dan Np adalah jumlah lilitan primer. Dalam kasus ini, kita memiliki: Vs/330 = 40/1200 Dengan mengalikan kedua sisi dengan 330, kita dapatkan: Vs = 11 volt Jadi, tegangan pada kumparan sekunder adalah 11 volt. Terakhir, mari kita lihat contoh ketiga. Jika daya listrik yang mengalir pada kumparan primer dan sekunder sebuah transformator berturut-turut sebesar 350 watt dan 70 watt, berapakah efisiensi transformator tersebut? Efisiensi transformator dapat dihitung menggunakan rumus: Efisiensi = (Daya keluaran / Daya masukan) x 100% Dalam kasus ini, daya keluaran adalah 70 watt dan daya masukan adalah 350 watt. Jadi, efisiensi transformator adalah: Efisiensi = (70/350) x 100% = 20% Jadi, efisiensi transformator tersebut adalah 20%. Dalam artikel ini, kita telah membahas tentang tegangan dan arus dalam transformator serta bagaimana menghitungnya. Transformator adalah perangkat yang sangat penting dalam sistem kelistrikan dan pemahaman tentang tegangan dan arus dalam transformator sangatlah penting. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dalam memahami konsep dasar transformator.