Pentingnya Memahami Implikasi dari Pernyataan "Ngawur
Pernyataan "ngawur" sering kali dianggap sebagai sesuatu yang tidak benar, aneh, atau melanggar aturan. Namun, kita perlu menyadari bahwa di balik itu, ke-ngawur-an juga dapat mengganggu tatanan sosial dan simbolik yang mapan. Sebagai contoh, mari kita lihat pernyataan Ade Armando tentang Yogya sebagai dinasti politik. Apakah pernyataan ini ngawur secara hukum, sejarah, sosial, budaya, politik, atau yang lainnya? Implikasinya akan berbeda tergantung pada jenis ke-ngawur-an yang dimaksud. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak hanya menuduh seseorang melakukan ngawur tanpa menjelaskan atau membuktikan apa yang dimaksud dengan ngawur tersebut. Pembuktian ini penting untuk mencari kebenaran dan juga untuk mengembangkan ilmu dan pengetahuan masyarakat. Kita perlu sepakat bahwa siapapun tidak boleh ngawur, karena ke-ngawur-an mencerminkan ketakutan kita terhadap hal-hal yang tidak biasa atau dianggap tidak lumrah. Namun, kita juga perlu mempertimbangkan kapan dan bagaimana seseorang bisa dinilai ngawur. Sebagai contoh, jika seseorang menyatakan bahwa Tuhan itu fiksi, apakah pernyataan tersebut ngawur atau tidak? Apakah ada aturan hukum atau agama yang dilanggar? Jika tidak ada, tetapi ada orang yang merasa sakit hati, apakah hal tersebut bisa dianggap sebagai kekerasan verbal? Penting bagi kita untuk memahami implikasi dari pernyataan ngawur dan tidak hanya mengandalkan perasaan pribadi dalam menilai sesuatu sebagai ngawur. Dalam kesimpulan, pemahaman yang mendalam terhadap implikasi dari pernyataan ngawur sangat penting. Kita perlu menjelaskan dan membuktikan apa yang dimaksud dengan ngawur tersebut, serta mempertimbangkan konteks sosial, hukum, budaya, dan politik yang relevan. Dengan demikian, kita dapat menghindari tuduhan ngawur yang juga ngawur dan membangun masyarakat yang lebih berpengetahuan dan beradab.