Efisiensi Bahasa dalam Instruksi: Menghindari Redundansi
Penulisan instruksi yang efektif menekankan kejelasan dan efisiensi. Redundansi, atau pengulangan informasi yang tidak perlu, mengaburkan pesan dan membuat instruksi sulit diikuti. Contoh-contoh di atas menunjukkan beberapa kasus redundansi yang dapat diperbaiki dengan pelesapan kata atau frasa. Contoh pertama, "Setelah dicuci bersih olesi jagung dengan mentega dan kecap manis pedas. Setelah jagung dibumbui, bakar jagung di atas api," dapat disederhanakan menjadi: "Cuci bersih jagung, olesi dengan mentega dan kecap manis pedas, lalu bakar di atas api." Pengulangan "Setelah jagung dibumbui" tidak diperlukan karena mengolah jagung dengan bumbu merupakan langkah yang implisit sebelum pembakaran. Contoh kedua, "Campurkan lem cair dengan pewarna makanan dalam piring sampai merata. Setelah campuran merata, tambahkan sedikit demi sedikit sabun cuci piring sehingga campuran membentuk gel dan tidak lengket di piring," dapat diperbaiki menjadi: "Campurkan lem cair dan pewarna makanan hingga rata. Tambahkan sabun cuci piring sedikit demi sedikit hingga membentuk gel yang tidak lengket." Frasa "Setelah campuran merata" merupakan informasi yang sudah tercakup dalam instruksi sebelumnya. Contoh ketiga, "Pilih menu "shut down", lalu pilih "OK". Tunggu sampai komputer mati. Berikutnya, setelah komputer mati, matikan stabilizer dengan cara menekan tombol power sesaat setelah komputer mati Kemudian. kalian harus mencabut kabel listrik agar arus terputus," dapat dipersingkat menjadi: "Pilih "shut down" dan "OK". Setelah komputer mati, matikan stabilizer, cabut kabel listrik." Banyak pengulangan yang tidak perlu mengenai status komputer yang mati. Contoh keempat, "Potong botol bekas menjadi dua bagian menggunakan pisau, ambil potongan botol bekas bagian bawah. Kemudian lubangi bagian bawah botol tersebut . Setelah itu, hias botol bekas sesuai selera menggunakan manik-manik dan lem. Pot bunga dari botol bekas siap digunakan!" dapat disederhanakan menjadi: "Potong botol bekas menjadi dua, ambil bagian bawah. Lubangi, lalu hias dengan manik-manik dan lem. Pot bunga siap!" Pengulangan "botol bekas" dan langkah-langkah yang sudah jelas dapat dihilangkan. Contoh kelima, "Ambil nomor antrean di loket. Setelah mendapat nomor antrean, duduk di area ruang tunggu dokter," dapat disederhanakan menjadi: "Ambil nomor antrean dan duduk di ruang tunggu." Frasa "Setelah mendapat nomor antrean" merupakan informasi yang sudah tersirat. Kesimpulannya, penulisan instruksi yang efisien dan efektif menghindari redundansi. Dengan menghilangkan kata atau frasa yang tidak perlu, instruksi menjadi lebih mudah dipahami dan diikuti, meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebingungan. Kejelasan dan ringkasan adalah kunci untuk komunikasi yang efektif, terutama dalam memberikan instruksi. Ini mencerminkan pentingnya berpikir kritis dan mengoptimalkan penyampaian informasi.