Pak Amat, Si Bendahara Cerdas **
Pak Amat, bendahara sekolah kami, terkenal dengan ketelitiannya. Suatu hari, saat sedang menghitung uang kas sekolah, Pak Amat menemukan selembar uang seratus ribu rupiah yang robek di bagian tengah. "Hmm, ini gimana ya?" gumam Pak Amat sambil mengamati uang tersebut. Tak ingin membuang uang tersebut, Pak Amat pun berinisiatif menempelkan kedua bagian uang yang robek dengan selotip. "Nah, sekarang sudah utuh lagi," kata Pak Amat sambil tersenyum puas. Keesokan harinya, Pak Amat membawa uang tersebut ke bank untuk ditukarkan. "Maaf Pak, uang ini tidak bisa ditukarkan," kata petugas bank. Pak Amat pun terkejut. "Kenapa? Kan sudah saya tempel?" tanyanya. "Maaf Pak, uang yang robek harus memiliki minimal 2/3 bagian utuh untuk bisa ditukarkan," jawab petugas bank. Pak Amat pun hanya bisa menghela napas. Ia pun kembali ke sekolah dengan membawa uang yang sudah ditempel itu. "Ya sudahlah, Pak Amat," kata Pak Amat sambil mengelus uang tersebut. "Meskipun tidak bisa ditukarkan, setidaknya uang ini masih bisa berguna untuk membeli jajan anak-anak." Sejak kejadian itu, Pak Amat selalu berhati-hati dalam menghitung uang kas sekolah. Ia juga selalu mengingatkan anak-anak untuk menjaga uang mereka agar tidak robek. Pesan:** Cerita ini mengajarkan kita untuk selalu berhati-hati dalam mengelola keuangan, baik itu uang pribadi maupun uang sekolah. Selain itu, cerita ini juga mengajarkan kita untuk tidak mudah putus asa dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi masalah.