Al-Mansur: Khalifah Abbasiyah yang Berjasa dalam Membangun Kekuasaan dan Budaya Islam
Khalifah Abbasiyah yang terkenal dengan julukan "Al-Mansur" adalah D) Al-Mansur. Dalam sejarah Islam, Al-Mansur dikenal sebagai salah satu khalifah yang memiliki peran penting dalam membangun kekuasaan dan budaya Islam pada masa kekhalifahan Abbasiyah. Al-Mansur dilahirkan dengan nama Abu Ja'far Abdullah bin Muhammad pada tahun 95 H atau 714 M di Madinah. Ia adalah putra dari Khalifah Abbasiyah pertama, Abu al-Abbas as-Saffah. Setelah kematian ayahnya, Al-Mansur naik tahta pada tahun 136 H atau 754 M dan memerintah selama 22 tahun. Salah satu prestasi terbesar Al-Mansur adalah pendirian kota Baghdad. Ia memilih lokasi yang strategis di tepi Sungai Tigris dan membangun kota tersebut sebagai ibu kota kekhalifahan Abbasiyah. Baghdad menjadi pusat kekuasaan politik, ekonomi, dan budaya Islam selama berabad-abad. Al-Mansur juga membangun istana megah dan infrastruktur yang modern di Baghdad. Selain itu, Al-Mansur juga dikenal sebagai khalifah yang berperan dalam memperluas wilayah kekhalifahan Abbasiyah. Ia berhasil mengalahkan pemberontakan-pemberontakan yang mengancam stabilitas kekhalifahan dan memperluas wilayah kekuasaannya hingga mencakup sebagian besar wilayah Timur Tengah. Selama masa pemerintahannya, Al-Mansur juga memberikan perhatian besar pada perkembangan ilmu pengetahuan dan budaya Islam. Ia mendirikan Baitul Hikmah, sebuah perpustakaan dan pusat penelitian yang menjadi salah satu pusat keilmuan terbesar pada masanya. Banyak karya-karya ilmiah dan filosofis yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan disimpan di perpustakaan ini. Selain itu, Al-Mansur juga mendukung perkembangan seni dan sastra Islam. Ia menjadi pelindung bagi banyak seniman, penyair, dan ulama pada masanya. Kehidupan budaya di Baghdad berkembang pesat di bawah perlindungan Al-Mansur, dengan adanya pertunjukan seni, pergelaran teater, dan diskusi ilmiah yang aktif. Dalam sejarah Islam, Al-Mansur dikenal sebagai khalifah yang berhasil membangun kekuasaan dan budaya Islam yang kuat. Ia meninggal pada tahun 158 H atau 775 M dan digantikan oleh putranya, Al-Mahdi. Warisan Al-Mansur dalam membangun Baghdad dan memajukan ilmu pengetahuan dan budaya Islam tetap terkenang hingga saat ini.