Analisis In Vivo dalam Mengetahui Kandungan Nutrien Bahan Pakan
Analisis in vivo adalah metode yang digunakan untuk mengetahui kandungan nutrien suatu bahan pakan. Bahan pakan sendiri adalah segala bahan yang disukai, dimakan dicerna sebagian atau seluruhnya, dan berpengaruh negatif bagi ternak. Dalam mempertahankan kelestarian hidup dan keutuhan alat tubuh ternak, diperlukan pemenuhan kebutuhan untuk produksi. Komposisi tubuh tanaman umumnya lebih mantap dibandingkan dengan ternak. Namun, untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak, pakan yang diberikan selama 24 jam dengan frekuensi pemberian tertentu dapat dianggap sebagai konsentrat. Fungsi lambung otot pada ternak unggas adalah menghancurkan bahan pakan dengan bantuan grit. Salah satu fungsi mineral adalah sebagai bahan pembangun tubuh dan pengganti tenunan tubuh yang aus atau terpakai. Proses pencernaan secara fermentatif dapat terjadi pada lambung ternak ruminansia dan usus besar ternak lainnya. Sumber protein dapat berasal dari tanaman, hewan, ikan, dan susu. Beberapa contoh limbah pertanian yang termasuk dalam kelas sumber protein adalah jerami padi, jerami jagung, jerami kacang tanah, jerami kacang kedele, daun ubi jalar, daun ketela pohon, dan pucuk tebu. Ayam lebih menyukai makanan berbutir daripada yang tepung, yang merupakan contoh peranan fisiologis bahan makanan. Air memiliki fungsi penting dalam tubuh, termasuk membantu kelancaran kerja syaraf dan pancaindera. Lemak juga memiliki berbagai fungsi, termasuk sebagai tempat penyimpanan vitamin A, B, C, dan D. Di dalam rumen ternak ruminansia, hidup dan berkembang biak banyak mikroorganisme. Analisis Van Soest pada bahan pakan diutamakan untuk pakan konsentrat. Dengan menggunakan metode analisis in vivo, kita dapat memahami dengan lebih baik kandungan nutrien dalam bahan pakan dan memastikan pemenuhan kebutuhan nutrisi ternak.