Perilaku Organisasi yang Memperlemah Penyelenggaraan Pemerintahan: Analisis Kasus Birokrasi Lamban** **
Perilaku organisasi yang negatif dapat menghambat efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Salah satu masalah yang sering muncul adalah birokrasi yang lamban, ditandai dengan proses pengambilan keputusan yang berbelit, kurangnya koordinasi antar instansi, dan responsivitas yang rendah terhadap kebutuhan masyarakat. Berita-berita di media massa seringkali memuat keluhan masyarakat terkait lamanya waktu pengurusan izin, perizinan yang rumit, dan ketidakjelasan prosedur administrasi. Contohnya, berdasarkan laporan investigasi media X (Sumber: [masukkan sumber berita, misalnya tautan berita online]), proses pengurusan sertifikat tanah di daerah Y memakan waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, menyebabkan kerugian ekonomi bagi masyarakat. Hal ini menunjukkan lemahnya implementasi prinsip-prinsip pengorganisasian pemerintahan. Prinsip pengorganisasian yang relevan untuk mengatasi masalah ini adalah efisiensi dan efektivitas**. LAN (2023) menekankan pentingnya desain organisasi yang mengutamakan penyelesaian tugas secara cepat dan tepat. Birokrasi yang lamban mencerminkan kurangnya efisiensi dan efektivitas dalam proses kerja. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan beberapa langkah, antara lain: (1) Penyederhanaan prosedur administrasi dan perizinan, (2) Peningkatan koordinasi antar instansi pemerintah, (3) Pemanfaatan teknologi informasi untuk mempercepat proses pengambilan keputusan dan pelayanan publik, (4) Peningkatan kapasitas sumber daya manusia aparatur sipil negara (ASN) melalui pelatihan dan pengembangan, dan (5) Penegakan aturan dan sanksi bagi ASN yang melakukan pelanggaran. Dengan menerapkan prinsip efisiensi dan efektivitas secara konsisten, diharapkan penyelenggaraan pemerintahan dapat berjalan lebih baik dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Keberhasilan ini akan menciptakan pemerintahan yang lebih transparan, akuntabel, dan berorientasi pada pelayanan publik yang prima, menciptakan rasa optimisme dan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.