Pancasila: Meja Statis atau Leitstar Dinamis? **
Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, seringkali dimaknai sebagai "meja statis" yang kokoh dan tak tergoyahkan. Pandangan ini menganggap Pancasila sebagai seperangkat nilai yang tetap dan tak berubah, menjadi pedoman yang kaku dalam menghadapi dinamika zaman. Namun, ada pula yang melihat Pancasila sebagai "leitstar dinamis", sebuah bintang penuntun yang fleksibel dan adaptif dalam menghadapi perubahan. Pandangan pertama, Pancasila sebagai "meja statis", menekankan pada nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Nilai-nilai ini dianggap sebagai pondasi moral dan etika bangsa Indonesia, yang tidak boleh diubah atau dikompromikan. Namun, pandangan kedua, Pancasila sebagai "leitstar dinamis", melihat bahwa nilai-nilai Pancasila harus diinterpretasikan dan diterapkan secara dinamis sesuai dengan konteks zaman. Pancasila bukan sekadar kumpulan nilai yang kaku, melainkan sebuah sistem nilai yang hidup dan berkembang seiring dengan perubahan masyarakat. Sebagai contoh, dalam menghadapi arus globalisasi dan perkembangan teknologi informasi, Pancasila dapat menjadi "leitstar dinamis" dalam menjaga nilai-nilai luhur bangsa. Pancasila dapat menjadi filter dalam menerima budaya asing, dengan tetap mempertahankan jati diri bangsa Indonesia. Perbedaan pandangan ini menunjukkan bahwa Pancasila memiliki makna yang multiinterpretasi. Pancasila dapat dimaknai sebagai "meja statis" yang kokoh dan tak tergoyahkan, namun juga sebagai "leitstar dinamis" yang fleksibel dan adaptif. Kesimpulan:** Pancasila sebagai "meja statis" dan "leitstar dinamis" bukanlah pertentangan, melainkan dua sisi dari satu koin. Pancasila sebagai "meja statis" memberikan pondasi moral dan etika yang kokoh, sementara Pancasila sebagai "leitstar dinamis" memberikan panduan yang fleksibel dalam menghadapi perubahan zaman. Sebagai generasi muda, kita memiliki tanggung jawab untuk memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila secara dinamis. Dengan demikian, Pancasila dapat terus menjadi "leitstar dinamis" yang menuntun bangsa Indonesia menuju masa depan yang lebih baik.