Analisis Fungsi Penawaran Bola Berdasarkan Harg
Dalam artikel ini, kita akan menganalisis fungsi penawaran bola berdasarkan harga. Kita akan melihat bagaimana jumlah bola yang terjual berubah ketika harga bola berubah. Pertama, mari kita lihat data yang diberikan. Jika harga bola Rp 5.000, maka 100 buah bola terjual. Sedangkan jika harga bola Rp 6.000, maka 150 buah bola terjual. Dari data ini, kita dapat melihat bahwa ada hubungan antara harga bola dan jumlah bola yang terjual. Untuk menjelaskan hubungan ini, kita dapat menggunakan persamaan fungsi penawaran. Fungsi penawaran adalah hubungan antara harga suatu produk dan jumlah produk yang ditawarkan. Dalam kasus ini, fungsi penawaran bola adalah hubungan antara harga bola dan jumlah bola yang dijual. Untuk menentukan persamaan fungsi penawaran, kita perlu menemukan hubungan antara harga dan jumlah bola yang terjual. Dalam kasus ini, kita dapat melihat bahwa ketika harga bola naik dari Rp 5.000 menjadi Rp 6.000, jumlah bola yang terjual naik dari 100 menjadi 150. Dengan menggunakan persamaan garis lurus, kita dapat menemukan persamaan fungsi penawaran. Persamaan garis lurus memiliki bentuk umum y = mx + c, di mana y adalah variabel dependen (jumlah bola yang terjual), x adalah variabel independen (harga bola), m adalah kemiringan garis, dan c adalah intercept pada sumbu y. Dalam kasus ini, kita dapat menggunakan titik (Rp 5.000, 100) dan (Rp 6.000, 150) untuk menentukan kemiringan garis. Kemiringan garis dapat dihitung dengan rumus m = (y2 - y1) / (x2 - x1). Dengan menggunakan titik-titik yang diberikan, kita dapat menghitung kemiringan garis sebagai (150 - 100) / (Rp 6.000 - Rp 5.000) = 50 / 1000 = 0,05. Setelah mengetahui kemiringan garis, kita dapat menggunakan salah satu titik yang diberikan untuk mencari intercept pada sumbu y. Dalam kasus ini, kita dapat menggunakan titik (Rp 5.000, 100). Dengan menggunakan rumus y = mx + c, kita dapat menggantikan nilai y, x, dan m yang diketahui untuk mencari nilai c. Dengan menggantikan nilai y = 100, x = Rp 5.000, dan m = 0,05, kita dapat menghitung nilai c sebagai berikut: 100 = 0,05 * Rp 5.000 + c. Dengan melakukan perhitungan, kita dapat menemukan bahwa c = 100 - 0,05 * Rp 5.000 = 100 - Rp 250 = Rp 750. Jadi, persamaan fungsi penawaran bola berdasarkan harga adalah y = 0,05x + 750. Ini berarti bahwa setiap kenaikan harga bola sebesar Rp 1.000, jumlah bola yang terjual akan meningkat sebesar 0,05 buah. Intercept pada sumbu y menunjukkan jumlah bola yang terjual ketika harga bola adalah Rp 0, yang dalam kasus ini adalah 750 buah. Dengan mengetahui persamaan fungsi penawaran ini, kita dapat memprediksi jumlah bola yang akan terjual berdasarkan harga bola yang diberikan. Misalnya, jika harga bola adalah Rp 7.000, kita dapat menggantikan nilai x = Rp 7.000 ke dalam persamaan fungsi penawaran untuk mencari nilai y. Dengan melakukan perhitungan, kita dapat menemukan bahwa y = 0,05 * Rp 7.000 + 750 = 350 + 750 = 1.100. Jadi, jika harga bola adalah Rp 7.000, maka diperkirakan 1.100 buah bola akan terjual. Dalam kesimpulan, dalam artikel ini kita telah menganalisis fungsi penawaran bola berdasarkan harga. Kita telah menemukan persamaan fungsi penawaran y = 0,05x + 750, yang menunjukkan hubungan antara harga bola dan jumlah bola yang terjual. Dengan menggunakan persamaan ini, kita dapat memprediksi jumlah bola yang akan terjual berdasarkan harga bola yang diberikan.