Harapan Terpancar di Mata Lia dan Sila **
Di tengah hiruk pikuk latihan teater JKT48, sebuah keajaiban terjadi. Lia dan Sila, adik bungsu dari Shani, Gracia, Feni, Jinan, Cindy, dan Celine, yang selama 14 tahun terbungkam karena trauma masa lalu, akhirnya bersuara. Suara mereka, meskipun terbata-bata, membawa angin segar bagi keluarga besar JKT48. Kegembiraan menyelimuti para kakak saat mendengar suara adik-adik mereka. Shani, sang kakak tertua, langsung memeluk erat Lia dan Sila, air mata haru menetes di pipinya. Namun, kebahagiaan itu sirna seketika saat Shani merasakan panas di kening Lia dan Sila. Demam dan tubuh yang lemas membuat Lia dan Sila pingsan. Kabar buruk itu membuat keluarga JKT48 panik. Mereka segera membawa Lia dan Sila ke rumah sakit. Hari-hari berlalu dengan penuh harap dan doa. Akhirnya, Lia dan Sila membuka mata mereka. Yang pertama mereka cari adalah Shani. Namun, Shani tak kunjung datang. Kekecewaan dan kesedihan menyelimuti hati Lia dan Sila. Tangis mereka pecah, meratapi kepergian Shani yang tak kunjung kembali. Catatan:** Cerita ini menggambarkan momen haru dan penuh makna. Meskipun berakhir dengan kesedihan, cerita ini memberikan pesan positif tentang kekuatan cinta dan harapan.