Mahram (Orang yang tidak boleh dinikahi)
Mahram adalah orang-orang yang memiliki hubungan keluarga yang tidak boleh dinikahi menurut hukum Islam. Hubungan ini meliputi hubungan darah, hubungan pernikahan, dan hubungan susuan. Dalam artikel ini, kita akan membahas keturunan pernikahan persusuan dimadu yang termasuk dalam kategori mahram. Keturunan pernikahan persusuan dimadu adalah keturunan dari pernikahan dimana seorang ibu menyusui anak perempuan dari suami lain. Dalam hal ini, ibu yang menyusui dan keturunannya memiliki hubungan susuan dengan anak perempuan tersebut. Menurut hukum Islam, seorang ibu dan seterusnya, seperti ibu isterinya (mertua), ibu dari ibu yang menyusui, dan saudara perempuan dari ibu yang menyusui, tidak boleh dinikahi oleh anak perempuan tersebut. Hal ini juga berlaku untuk bibi perempuan dan istri dari saudara laki-laki yang menyusui. Selain itu, keponakan perempuan dari ibu yang menyusui juga termasuk dalam kategori mahram. Rabibah, yaitu anak perempuan dan isteri yang susuan, juga tidak boleh dinikahi oleh anak perempuan tersebut. Namun, wanita-wanita yang pernah dikawini oleh ayah atau kakek (datuk) dari ibu yang menyusui, tidak termasuk dalam kategori mahram. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam Surah An-Nisa ayat 22 dalam Al-Quran. Dalam Islam, aturan mengenai mahram sangat penting untuk menjaga kehormatan dan keamanan keluarga. Dengan memahami siapa saja yang termasuk dalam kategori mahram, kita dapat menjaga hubungan yang sesuai dengan hukum agama dan mencegah terjadinya pernikahan yang tidak sah.