Kekuatan Narasi dalam Karya Eka Kurniawan
Pendahuluan: Eka Kurniawan telah menunjukkan kekuatan narasinya dalam karya-karyanya, seperti Coret-Coret di Toilet dan Lelaki Harimau. Dalam antologi cerpen pertamanya, Eka mampu bercerita dengan gaya yang lepas-ringan, sambil mengangkat berbagai tema sosial. Namun, dalam cerpen "Bau Busuk", ia menghadirkan eksperimen yang mengagetkan dengan hanya menggunakan 21 kalimat untuk menggambarkan sebuah tragedi pembantaian. Dalam novel Lelaki Harimau, Eka menemukan cara yang lebih cair untuk mengolah rangkaian kalimat panjang menjadi peristiwa-peristiwa yang membangun alur cerita. Bagian: ① Gaya bercerita lepas-ringan dalam Coret-Coret di Toilet. ② Eksperimen dengan kalimat minimalis dalam "Bau Busuk". ③ Pengolahan rangkaian kalimat panjang dalam Lelaki Harimau. ④ Keefektifan cara tersebut dalam membangun peristiwa dan menjaga pesona narasi. Kesimpulan: Eka Kurniawan telah berhasil menunjukkan kekuatan narasinya melalui berbagai karya-karyanya. Gaya berceritanya yang lepas-ringan dalam Coret-Coret di Toilet, eksperimennya dengan kalimat minimalis dalam "Bau Busuk", dan pengolahan rangkaian kalimat panjang dalam Lelaki Harimau, semuanya menunjukkan kepiawaian Eka dalam membangun peristiwa-peristiwa yang menarik dan memikat pembaca.