Kritik Novel Laskar Pelangi Bab 1 "Sepuluh Murid Baru
Bab 1 dari novel Laskar Pelangi, yang berjudul "Sepuluh Murid Baru", menghadirkan pengenalan karakter utama dan latar belakang cerita. Dalam bab ini, penulis Andrea Hirata memperkenalkan sepuluh murid baru yang bergabung dengan SD Muhammadiyah, sekolah di desa Gantong, Belitung. Halaman 10-15 memberikan gambaran awal tentang kehidupan mereka dan tantangan yang mereka hadapi. Dalam bab ini, penulis dengan cermat menggambarkan latar belakang sosial dan ekonomi murid-murid baru tersebut. Mereka berasal dari keluarga miskin dan hidup dalam kondisi yang sulit. Namun, meskipun kekurangan, semangat mereka untuk belajar dan mencapai impian mereka tetap tinggi. Salah satu karakter utama yang diperkenalkan dalam bab ini adalah Ikal, seorang anak laki-laki yang bercita-cita menjadi penulis. Ikal adalah narator dalam novel ini dan melalui sudut pandangnya, pembaca dapat melihat dunia sekolah dan kehidupan sehari-hari di desa Gantong. Selain itu, bab ini juga menggambarkan hubungan antara murid-murid baru dengan guru mereka, Bu Mus. Bu Mus adalah guru yang inspiratif dan berdedikasi, yang berusaha keras untuk memberikan pendidikan yang terbaik kepada murid-muridnya. Dia adalah sosok yang memberikan harapan dan motivasi bagi murid-muridnya untuk meraih impian mereka. Dalam halaman 10-15, penulis juga menggambarkan keadaan sekolah yang kurang memadai. Gedung sekolah yang tua dan rusak menjadi tantangan bagi murid-murid dalam mengejar pendidikan mereka. Namun, semangat mereka untuk belajar tidak tergoyahkan oleh kondisi tersebut. Secara keseluruhan, bab 1 "Sepuluh Murid Baru" dari novel Laskar Pelangi memberikan gambaran awal yang kuat tentang kehidupan murid-murid baru di desa Gantong. Penulis dengan cermat menggambarkan latar belakang sosial dan ekonomi mereka, serta semangat mereka untuk belajar dan mencapai impian mereka. Bab ini juga menggambarkan hubungan yang erat antara murid-murid baru dan guru mereka, serta tantangan yang mereka hadapi dalam mengejar pendidikan mereka.