Keberadaan Sang Pencipta dalam Fitrah Manusi
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia sering kali merasakan kebutuhan untuk mencari makna dan tujuan hidup. Hal ini terkait erat dengan fitrah manusia yang meyakini adanya sang Pencipta di luar dirinya. Fitrah ini merupakan kecenderungan alami yang dimiliki setiap manusia untuk mencari dan mengakui keberadaan Tuhan. Sejak zaman purba, manusia telah memiliki kecenderungan untuk mempercayai adanya kekuatan yang lebih besar yang mengatur alam semesta ini. Meskipun agama dan keyakinan bervariasi di berbagai budaya dan masyarakat, keberadaan Tuhan sebagai Pencipta tetap menjadi bagian integral dari fitrah manusia. Salah satu alasan mengapa manusia memiliki fitrah ini adalah karena adanya kebutuhan untuk menjelaskan fenomena alam dan kehidupan yang kompleks. Manusia ingin memahami asal-usul dan tujuan hidupnya, serta mencari makna di balik segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Dalam pencarian ini, manusia secara naluriah mencari jawaban dalam keberadaan Tuhan. Selain itu, fitrah manusia tentang adanya sang Pencipta juga terkait erat dengan kebutuhan akan keadilan dan moralitas. Manusia memiliki kesadaran batin bahwa ada kekuatan yang mengatur dan menentukan apa yang benar dan salah. Keyakinan akan adanya Tuhan sebagai Pencipta memberikan dasar moral yang kuat bagi manusia untuk hidup dengan integritas dan bertanggung jawab. Fitrah manusia tentang adanya sang Pencipta juga tercermin dalam kebutuhan spiritualitas. Manusia merasa ada kekosongan dalam dirinya yang tidak dapat diisi oleh materi atau pencapaian dunia semata. Ada kebutuhan yang mendalam untuk berhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dan lebih tinggi dari dirinya sendiri. Keyakinan akan adanya Tuhan memberikan manusia kepuasan spiritual yang tidak dapat ditemukan dalam hal-hal duniawi. Dalam kesimpulannya, fitrah manusia tentang adanya sang Pencipta di luar dirinya adalah bagian integral dari kehidupan manusia. Keberadaan Tuhan sebagai Pencipta memberikan makna, tujuan, moralitas, dan kepuasan spiritual bagi manusia. Fitrah ini merupakan kecenderungan alami yang melekat dalam diri setiap manusia, dan menjadi dasar bagi kehidupan yang bermakna dan bertanggung jawab.