Menentukan Pernyataan Benar atau Salah Mengenai Titik K
Dalam matematika, titik K pada bidang koordinat Kartesius dapat diidentifikasi berdasarkan koordinatnya. Dalam kasus ini, kita akan mengevaluasi pernyataan yang diberikan dan menentukan apakah benar atau salah. Pernyataan a mengatakan bahwa titik K berada pada koordinat K(-3,-3). Untuk menentukan kebenarannya, kita perlu melihat koordinat titik K yang sebenarnya. Jika koordinat titik K adalah (-3,-3), maka pernyataan a adalah benar. Namun, jika koordinat titik K berbeda, maka pernyataan a adalah salah. Pernyataan b menyatakan bahwa jarak titik K terhadap sumbu X adalah -3. Jarak titik K terhadap sumbu X dapat dihitung dengan mengambil nilai absolut dari koordinat X titik K. Jika jaraknya adalah -3, maka pernyataan b adalah benar. Namun, jika jaraknya berbeda, maka pernyataan b adalah salah. Pernyataan c mengklaim bahwa jarak titik K terhadap sumbu Y adalah 3. Sama seperti pernyataan b, jarak titik K terhadap sumbu Y dapat dihitung dengan mengambil nilai absolut dari koordinat Y titik K. Jika jaraknya adalah 3, maka pernyataan c adalah benar. Namun, jika jaraknya berbeda, maka pernyataan c adalah salah. Pernyataan d menyatakan bahwa titik K terletak pada kuadran II. Untuk menentukan kebenarannya, kita perlu melihat koordinat titik K. Jika kedua koordinatnya negatif, maka titik K memang terletak pada kuadran II. Namun, jika koordinatnya berbeda, maka pernyataan d adalah salah. Dalam rangka memahami konsep ini dengan lebih baik, mari kita gambar titik S(-2,1), F(3,0), dan T(-2,-3) pada bidang koordinat Kartesius. Setelah menggambar titik-titik tersebut, kita dapat melihat bahwa mereka membentuk sebuah bangun. Untuk menentukan jenis bangun yang terbentuk, kita dapat menghubungkan titik-titik tersebut dengan garis lurus. Dalam hal ini, titik S, F, dan T membentuk segitiga. Terakhir, kita akan mencari luas bangun tersebut. Untuk menghitung luas segitiga, kita dapat menggunakan rumus luas segitiga, yaitu setengah dari perkalian panjang alas dengan tinggi. Dalam hal ini, alas segitiga adalah jarak horizontal antara titik S dan F, sedangkan tingginya adalah jarak vertikal antara titik F dan T. Dengan menghitung nilai-nilai tersebut, kita dapat menentukan luas bangun yang terbentuk. Dengan demikian, kita telah mengevaluasi pernyataan mengenai titik K dan menggambar titik-titik S, F, dan T pada bidang koordinat Kartesius. Selain itu, kita juga telah menentukan jenis bangun yang terbentuk dan menghitung luasnya. Semoga penjelasan ini dapat membantu Anda memahami konsep ini dengan lebih baik.