Perbedaan Mendasar antara Ius Constitutum dan Ius Constituendum dalam Sistem Hukum Indonesia
Perbedaan Mendasar antara Ius Constitutum dan Ius Constituendum
Dalam sistem hukum Indonesia, dua konsep penting yang sering menjadi titik perdebatan adalah Ius Constitutum dan Ius Constituendum. Kedua istilah ini mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun bagi mereka yang berkecimpung dalam dunia hukum, istilah-istilah ini adalah bagian integral dari diskusi dan analisis hukum. Artikel ini akan membahas perbedaan mendasar antara Ius Constitutum dan Ius Constituendum dalam sistem hukum Indonesia.
Ius Constitutum: Hukum yang Telah Ada
Ius Constitutum adalah hukum yang telah ada dan berlaku dalam suatu negara. Istilah ini berasal dari bahasa Latin, di mana "ius" berarti hukum dan "constitutum" berarti yang telah ditetapkan. Dalam konteks Indonesia, Ius Constitutum merujuk pada hukum-hukum yang telah ditetapkan dan diakui oleh negara, seperti Undang-Undang Dasar 1945 dan berbagai peraturan perundang-undangan lainnya. Ius Constitutum adalah hukum yang berlaku saat ini dan menjadi acuan dalam penegakan hukum.
Ius Constituendum: Hukum yang Akan Datang
Berbeda dengan Ius Constitutum, Ius Constituendum adalah hukum yang akan datang atau hukum yang diharapkan. Istilah ini juga berasal dari bahasa Latin, di mana "ius" berarti hukum dan "constituendum" berarti yang harus ditetapkan. Dalam konteks Indonesia, Ius Constituendum merujuk pada hukum-hukum yang masih dalam proses pembahasan atau perumusan, atau hukum yang diharapkan akan ada di masa depan. Ius Constituendum adalah visi atau harapan tentang hukum yang akan datang, dan sering menjadi subjek diskusi dan debat dalam proses pembuatan hukum.
Perbedaan Mendasar antara Ius Constitutum dan Ius Constituendum
Perbedaan mendasar antara Ius Constitutum dan Ius Constituendum terletak pada status dan fungsinya dalam sistem hukum. Ius Constitutum adalah hukum yang telah ada dan berlaku, dan menjadi acuan dalam penegakan hukum. Sementara itu, Ius Constituendum adalah hukum yang masih dalam proses pembahasan atau perumusan, atau hukum yang diharapkan akan ada di masa depan. Ius Constituendum adalah visi atau harapan tentang hukum yang akan datang, dan sering menjadi subjek diskusi dan debat dalam proses pembuatan hukum.
Dalam konteks praktis, perbedaan ini sangat penting. Misalnya, dalam proses penegakan hukum, hukum yang berlaku adalah Ius Constitutum, bukan Ius Constituendum. Namun, dalam proses pembuatan hukum, Ius Constituendum sering menjadi acuan dan tujuan.
Dalam sistem hukum Indonesia, pemahaman tentang perbedaan antara Ius Constitutum dan Ius Constituendum sangat penting. Kedua konsep ini membantu kita memahami bagaimana hukum dibuat dan diterapkan, dan bagaimana hukum dapat berubah dan berkembang seiring waktu. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat lebih memahami dan menghargai kompleksitas dan dinamika sistem hukum kita.