Organisasi Pemuda dan Wanita di Indonesi
Pada awal abad ke-20, berbagai organisasi pemuda dan wanita mulai bermunculan di Indonesia. Salah satu perkumpulan pemuda pertama yang didirikan adalah Tri Kere Dhamo, yang berdiri pada tanggal 7 Maret 1915 di Jakarta atas petunjuk Budi Utomo. Diprakarsai oleh Dr. Satiman Wirjosandjojo, Kodorman, dan Sunardi, perkumpulan ini bertujuan untuk menjadi wadah bagi pemuda dari Jawa dan Madura. Nama Tri Kere Dhermo sendiri memiliki arti tiga tujuan mulia, yaitu sakti, budhi, dan bokti. Selain Tri Kere Dhamo, banyak perkumpulan pemuda lainnya juga bermunculan di berbagai daerah, seperti Pesundon, Jong Surtatranen Band, Jang Minahasa, Jong Batak, Jong Ambon, Jong Celebes, Timorees Ver Bond, PPPI (Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia), Permuda Indonesia, Jang Islamienten Band, dan kepanduan. Semua perkumpulan ini memiliki tujuan yang sama, yaitu menggerakkan pemuda untuk berkontribusi dalam pembangunan bangsa. Tidak hanya pemuda, kaum wanita juga turut aktif dalam pergerakan nasional. Salah satu tokoh yang mempelopori pergerakan wanita adalah R.A. Kartini dari Jepara, yang mendirikan Sekolah Kartini. Selain itu, sebelum tahun 1920, juga terdapat perkumpulan wanita lainnya, seperti Putri Mondika yang didirikan dengan bantuan Budi Utomo. Perkumpulan ini bertujuan untuk meningkatkan pendidikan bagi anak perempuan dengan memberikan kesempatan yang sama. Dengan adanya perkumpulan pemuda dan wanita ini, semakin banyak generasi muda yang terlibat dalam pergerakan nasional. Mereka berperan penting dalam memajukan bangsa dan memperjuangkan hak-hak mereka. Organisasi-organisasi ini menjadi tonggak penting dalam sejarah perjuangan Indonesia dan memberikan inspirasi bagi generasi muda saat ini.