Dampak Subsidi dan Proteksi Pemerintah terhadap Produksi dan Konsumsi Beras di Indonesi
Subsidi dan proteksi pemerintah telah memainkan peran penting dalam produksi dan konsumsi beras di Indonesia. Sejak awal Orde Baru hingga saat ini, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi beras dan menjaga harga beras tetap stabil. Namun, dampak dari kebijakan ini telah menyebabkan hilangnya keunggulan komparatif komoditas pangan lokal sumber karbohidrat nonberas. Pertama-tama, subsidi dan proteksi pemerintah telah membuat produksi beras menjadi lebih murah dibandingkan dengan komoditas pangan lokal sumber karbohidrat nonberas. Hal ini telah menyebabkan petani lebih suka menanam padi daripada komoditas lainnya. Selain itu, proteksi pasar melalui harga dasar dan harga pembelian pemerintah juga telah membuat produksi beras menjadi unggul secara artifisial dibandingkan dengan komoditas pangan lokal sumber karbohidrat nonberas. Kedua, subsidi dan proteksi pemerintah juga telah mempengaruhi konsumsi beras di masyarakat Indonesia. Sebagian besar rakyat Indonesia yang sebelumnya akrab dengan komoditas non-beras telah beralih ke konsumsi beras karena ketersediaannya dan harga yang lebih murah. Hal ini telah menyebabkan pergeseran konsumsi masyarakat secara masif dan hilangnya keberagaman sumber karbohidrat lokal dalam pola makanan Indonesia. Dampak dari kebijakan ini juga telah mempengaruhi produksi dan konsumsi komoditas pangan lokal sumber karbohidrat nonberas. Sebagai hasilnya, sumber karbohidrat lokal selain beras hampir tidak ada dalam pola makanan Indonesia. Penelitian oleh Hafizah (2021) menunjukkan bahwa beras mendominasi konsumsi masyarakat Indonesia hingga mencapai 97,27%. Hal ini menunjukkan bahwa beras tidak dapat dipisahkan dari kebijakan negara yang telah menyebabkan dominasinya sebagai sumber karbohidrat masyarakat. Sebagai kesimpulan, subsidi dan proteksi pemerintah telah memainkan peran penting dalam produksi dan konsumsi beras di Indonesia. Namun, dampak dari kebijakan ini telah menyebabkan hilangnya keunggulan komparatif komoditas pangan lokal sumber karbohidrat nonberas dan pergeseran konsumsi masyarakat secara masif. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk mengevaluasi kembali kebijakan mereka dan mencari solusi yang lebih inklusif dan berkelanjutan untuk mendukung produksi dan konsumsi komoditas pangan lokal sumber karbohidrat nonberas di Indonesia.