Peranan Keluarga dalam Nepotisme Organisasi
Dalam dunia kerja saat ini, fenomena nepotisme telah menjadi perhatian serius bagi banyak organisasi. Praktik dimana individu-individu mendapatkan posisi atau peluang berdasarkan hubungan darah bukanlah sesuatu yang jarang terjadi lagi. Hal ini mengarah pada pertanyaan penting tentang bagaimana masyarakat melihat dan merespons perkembangan seperti itu. Menariknya, ketika praktik-praktik semacam itu berkembang dengan begitu cepat hingga dipandang seolah sudah lumrah terjadi (lazim), maka bisa dikatakan bahwa ada suatu 'budaya' tersendiri yang sedari awal dibawa oleh para pelaku nepotisme tersebut ke dalam lingkup kerja mereka. Berdasarkan pemahaman dari teori kotter dan heskett tentang tingkat-tigkatn budayamya yaiti; Budayan Kinerjaa Tinggi adalah tahap akhir evolusi organiasi menuju pencapaain tujuan bersma-sama sambil menjaga nilai-nilai intinya serta tetap fleksibel dalamm pengubahn diri sendirii.. Sebagai contoh,, jika kepemimpinan didominansi oleh satu garis keturunan saja ,maka kemungkinannya besar adlahtidak semua orang memiliki visi misin yg sama sehingga sulit untujuk menyelarasakann antara tindakan setiap divsi denagn strategio oraganiasional.. Hal inilh juga mebuktikan bahw abila tidak dilakukan penyebarluasan informais ataupun komunikaso nantiny aorganisa si aka nmenghadapi masalah-maslaha baru yanng timbul karena kuragny apengetahuandan wawassna seluaruh pegawai..