Kronologi kedatangan Prancis ke Indonesi
Pada tahun 1605, Prancis menjadi negara Eropa pertama yang mengirimkan kapal ke Indonesia. Kapal-kapal ini dikirimkan oleh Perusahaan Hindia Prancis, yang didirikan oleh Raja Henry IV. Perusahaan Hindia Prancis didirikan untuk melakukan perdagangan di Asia dan mengambil alih monopoli perdagangan dari Perusahaan Hindia Belanda. Selama beberapa dekade berikutnya, Prancis terus mengirimkan kapal ke Indonesia, dan pada tahun 1636, mereka mendirikan basis perdagangan di Batavia, yang kemudian menjadi pusat pemerintahan kolonial Prancis di Indonesia. Basis ini dikenal sebagai Fort de France, dan menjadi pusat penting bagi perdagangan dan ekspedisi Prancis di wilayah tersebut. Pada tahun 1669, Prancis mendirikan benteng di Tanjung Priok, yang menjadi pusat penting bagi perdagangan dan ekspedisi Prancis di Indonesia. Benteng ini dikenal sebagai Fort de l'ance, dan menjadi pusat penting bagi perdagangan dan ekspedisi Prancis di wilayah tersebut. Selama beberapa abad berikutnya, Prancis terus mengirimkan kapal ke Indonesia dan mendirikan basis perdagangan dan benteng di seluruh wilayah tersebut. Pada tahun 1674, Prancis mendirikan benteng di Makassar, yang menjadi pusat penting bagi perdagangan dan ekspedisi Prancis di Sulawesi Selatan. Pada tahun 1683, Prancis mendirikan benteng di Ambon, yang menjadi pusat penting bagi perdagangan dan ekspedisi Prancis di Maluku. Benteng ini dikenal sebagai Fort de l'Esperance, dan menjadi pusat penting bagi perdagangan dan ekspedisi Prancis di wilayah tersebut. Selama beberapa abad berikutnya, Prancis terus mengirimkan kapal ke Indonesia dan mendirikan basis perdagangan dan benteng di seluruh wilayah tersebut. Pada tahun 1699, Prancis mendirikan benteng di Banda Aceh, yang menjadi pusat penting bagi perdagangan dan ekspedisi Prancis di Sumatera Utara. Pada tahun 1700-an, Prancis mulai kehilangan kekuasaan mereka di Indonesia, karena mereka tidak dapat bersaing dengan Perusahaan Hindia Belanda, yang menjadi kekuatan dominan di wilayah tersebut. Pada tahun 1803, Prancis menyerahkan semua kepentingan mereka di Indonesia kepada Inggris, dan Prancis tidak lagi memiliki kehadiran signifikan di wilayah tersebut. Secara keseluruhan, kedatangan Prancis ke Indonesia memiliki dampak yang signifikan pada sejarah dan budaya wilayah tersebut. Prancis membawa teknologi, seni, dan budaya baru ke Indonesia, dan mereka juga memainkan peran penting dalam perdagangan dan ekspedisi di wilayah tersebut. Meskipun Prancis tidak lagi memiliki kehadiran signifikan di Indonesia, warisan mereka masih terlihat dalam benteng dan basis perdagangan mereka, serta dalam pengaruh budaya dan teknologi mereka.