Secercah Harapan di Tengah Kegelapan **
Pak Bonaparte, seorang pengusaha sukses, baru saja menyelesaikan pertemuan penting dengan pejabat DPR. Mereka membahas program pemerintah yang akan membantu masyarakat. Namun, perjalanan pulang Pak Bonaparte diiringi pemandangan yang menyayat hati. Di tengah jalan, ia melihat seorang pria kurus kering, matanya sayu, tubuhnya gemetar menahan lapar. Pertemuan dengan pejabat DPR tadi terngiang di benaknya. Program yang dibicarakan seharusnya dapat membantu orang-orang seperti pria itu. Namun, kenyataan berkata lain. Pak Bonaparte tergerak untuk membantu. Ia memberikan uang dan makanan kepada pria tersebut. Seiring berjalannya waktu, Pak Bonaparte menemukan banyak orang yang hidup dalam kesulitan. Ia pun terdorong untuk membantu mereka. Ia membagikan makanan dan pakaian kepada mereka yang membutuhkan. Suatu sore, saat Pak Bonaparte hendak pulang, ia mendengar percakapan beberapa orang. Mereka membicarakan makanan yang dibagikan Pak Bonaparte. Salah seorang dari mereka berencana untuk menjual makanan tersebut. Mendengar itu, hati Pak Bonaparte terasa sakit. Ia menyadari bahwa kebaikan yang ia berikan tidak selalu diterima dengan baik. Ada orang-orang yang memanfaatkan kebaikan untuk keuntungan pribadi. Namun, Pak Bonaparte tidak patah semangat. Ia percaya bahwa masih banyak orang baik di dunia ini. Ia akan terus membantu mereka yang membutuhkan, meskipun ada yang mencoba memanfaatkan kebaikannya. Wawasan:** Kisah Pak Bonaparte mengingatkan kita bahwa kebaikan tidak selalu dibalas dengan kebaikan. Namun, kita tidak boleh berhenti berbuat baik. Kebaikan adalah investasi yang tidak selalu menghasilkan keuntungan materi, tetapi akan menghasilkan kepuasan batin dan harapan bagi masa depan yang lebih baik.