Mengapa Allah Swt. Mustahil Bersifat Maut?
Allah Swt. adalah entitas yang dianggap sebagai Pencipta dan Pemelihara alam semesta dalam agama Islam. Dia diyakini sebagai entitas yang kekal dan abadi, dengan sifat-sifat yang unik dan tak terbatas. Salah satu sifat yang diyakini tidak dimiliki oleh Allah Swt. adalah sifat maut. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan mengapa Allah Swt. mustahil bersifat maut berdasarkan dalil-dalil naqli. Dalam Al-Qur'an, Allah Swt. menjelaskan bahwa Dia adalah "Al-Hayy" yang berarti Yang Hidup. Allah Swt. adalah sumber kehidupan dan keabadian, yang berarti Dia tidak dapat mati. Dalam Surah Al-Baqarah ayat 255, Allah Swt. menyatakan, "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya)." Ayat ini menegaskan bahwa Allah Swt. adalah entitas yang hidup kekal dan tidak dapat mati. Selain itu, dalam hadis-hadis Nabi Muhammad SAW., juga terdapat penjelasan mengenai sifat keabadian Allah Swt. Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW. bersabda, "Allah Swt. tidak akan mati dan tidak akan mengalami kematian." Hadis ini menegaskan bahwa Allah Swt. tidak dapat mati dan keabadian-Nya adalah sifat yang tidak dapat disangkal. Berdasarkan dalil-dalil naqli tersebut, dapat disimpulkan bahwa Allah Swt. mustahil bersifat maut. Sifat keabadian dan kehidupan-Nya merupakan sifat-sifat yang unik dan tak terbatas. Allah Swt. adalah entitas yang kekal dan abadi, yang tidak terikat oleh waktu dan ruang. Oleh karena itu, konsep kematian tidak dapat diterapkan pada-Nya. Dalam pandangan agama Islam, pemahaman tentang sifat-sifat Allah Swt. sangat penting. Memahami bahwa Allah Swt. mustahil bersifat maut membantu kita untuk menghormati dan mengagungkan-Nya sebagai Pencipta yang abadi. Dengan memahami sifat-sifat Allah Swt. yang unik dan tak terbatas, kita dapat memperdalam keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya. Dalam kesimpulan, Allah Swt. mustahil bersifat maut berdasarkan dalil-dalil naqli yang ada dalam Al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi Muhammad SAW. Sifat keabadian dan kehidupan-Nya merupakan sifat-sifat yang unik dan tak terbatas. Memahami bahwa Allah Swt. mustahil bersifat maut membantu kita untuk menghormati dan mengagungkan-Nya sebagai Pencipta yang abadi.