Persiapan Menghadapi Masa Sukar di Tahun 2025 dan Penganiayaan Terhadap Orang-orang Percaya Kepada Tuhan Yesus di Tahun 2026
Pada tahun 2026, Timothy Purba mengalami mimpi penglihatan yang menunjukkan bahwa masa sukarnya akan terjadi pada tahun tersebut. Timothy Purba, seorang individu yang rajin membaca Alkitab setiap hari, merasa tenang ketika mendengar suara malaikat yang mengatakan bahwa masa sukarnya akan dimulai pada tahun 2025 dan akan diikuti oleh masa penganiayaan terhadap orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Masa sukarnya, yang disebut juga sebagai "The Emergency of Gospel", diprediksi akan terjadi setelah tahun 2025. Tahun 2025 juga dikenal sebagai Tahun Ular Neraka dalam tradisi Tionghoa. Dalam masa ini, kehidupan di dunia akan menjadi sulit. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan diri dengan menghemat uang sejak sekarang. Dana yang cukup untuk menghadapi masa sukarnya tahun 2025 harus dipersiapkan dengan baik. Selain itu, tidak boleh melupakan pentingnya membaca Alkitab secara teratur. Namun, perlu diingat bahwa tahun 2026 akan menjadi masa penganiayaan terhadap orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus. Ini merupakan bagian kedua dari masa sukarnya. Oleh karena itu, persiapan yang dilakukan untuk menghadapi masa sukarnya tahun 2025 juga harus mencakup persiapan mental dan spiritual untuk menghadapi penganiayaan yang akan datang. Dalam menghadapi masa sukarnya dan penganiayaan ini, penting bagi kita untuk tetap teguh dalam iman dan memperkuat hubungan kita dengan Tuhan. Kita harus mengandalkan firman Tuhan dan memohon bimbingan-Nya dalam setiap langkah yang kita ambil. Selain itu, kita juga harus saling mendukung dan menguatkan satu sama lain dalam komunitas orang percaya. Dalam kesimpulan, persiapan menghadapi masa sukarnya tahun 2025 dan penganiayaan terhadap orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus di tahun 2026 adalah hal yang penting. Kita harus mempersiapkan diri secara finansial, mental, dan spiritual untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Dengan memperkuat iman dan hubungan kita dengan Tuhan, serta saling mendukung dalam komunitas orang percaya, kita akan dapat melewati masa-masa sulit ini dengan tegar dan penuh harapan.