Dampak Kapitalisme terhadap Penindasan Perempuan dalam Media Mas
Di era posmodernisme, teknologi informasi dan media massa semakin berkembang pesat, baik dalam bentuk cetak maupun digital. Namun, perkembangan ini tidak selalu memberikan dampak positif. Dalam kuasa kapitalisme global, terdapat konstruksi wacana yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Kapitalisme telah bertransformasi menjadi ekonomi global yang semakin canggih, dan hal ini membuat kapitalisme semakin kuat dan dominan. Salah satu bentuk penindasan yang terjadi akibat kapitalisme adalah penindasan terhadap perempuan. Perempuan seringkali dijadikan sebagai objek yang dimanfaatkan hingga mereka kehilangan jati diri mereka. Eksistensi perempuan selalu terancam dengan dijadikannya mereka sebagai objek dalam media massa. Tubuh perempuan dieksploitasi dalam iklan-iklan sebagai pemanis dagangan, yang merupakan bentuk ketidakadilan gender yang dialami perempuan dalam masyarakat. Dalam hal ini, terlihat jelas bahwa kapitalis menjadikan perempuan sebagai objek yang terpinggirkan. Ironisnya, banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa mereka sedang dimanfaatkan sebagai alat untuk bisnis para kapitalis. Bahkan, ada beberapa perempuan yang sudah menyadari hal tersebut namun malah menikmatinya. Keberadaan tubuh perempuan dalam iklan sebenarnya bertujuan untuk membangkitkan daya tarik terhadap suatu produk. Dampak kapitalisme terhadap penindasan perempuan dalam media massa sangat nyata. Perempuan harus terus berjuang untuk mendapatkan pengakuan dan perlindungan yang layak dalam masyarakat.