Kehidupan di Kota Kecil: Kisah Budi Darma dan Suroto
Ketika Budi Darma dan istrinya, Sari, memasuki kota kecil $K$, mereka membawa dengan mereka truk yang dioperasikan sendiri. Mereka telah mengendarai truk selama tiga minggu untuk mencapai kota tersebut. Setibanya di rumah sewa mereka, mereka segera memasukkan semua barang mereka ke dalam rumah dan mengatur semuanya dengan rapi. Setelah selesai, Budi Darma mengambil kalender dari dinding yang menunjukkan tanggal 15 Juni 1950. Sekitar jam 16, ketika Budi Darma dan Sari belum sempat mandi, seorang laki-laki tua berjanggut panjang datang ke rumah mereka. Laki-laki tua itu memakai sarung, baju beskap, dan blangkon di atas kepalanya. Ia juga membawa tongkat dan memperkenalkan dirinya sebagai Manggolo. Anaknya, Suroto, adalah satu-satunya pemilik foto studio di kota ini. Dulu ada banyak foto studio di kota ini, tetapi semuanya bangkrut dan tidak mampu bersaing dengan kehebatan Suroto. Kehidupan di kota kecil ini penuh dengan kejadian-kejadian menarik seperti yang dialami oleh Budi Darma dan Sari. Mereka menemukan rumah sewa mereka dan segera memulai kehidupan baru di kota ini. Mereka juga bertemu dengan Manggolo, seorang laki-laki tua yang ramah dan memperkenalkan dirinya serta anaknya, Suroto, yang dikenal sebagai pemilik foto studio terbaik di kota ini. Kehidupan di kota kecil ini penuh dengan kejadian-kejadian menarik dan interaksi dengan penduduk setempat. Budi Darma dan Sari menemukan rumah sewa mereka dan segera memulai kehidupan baru di kota ini. Mereka juga bertemu dengan Manggolo, seorang laki-laki tua yang ramah dan memperkenalkan dirinya serta anaknya, Suroto, yang dikenal sebagai pemilik foto studio terbaik di kota ini. Kehidupan di kota kecil ini penuh dengan kejadian-kejadian menarik dan interaksi dengan penduduk setempat. Budi Darma dan Sari menemukan rumah sewa mereka dan segera memulai kehidupan baru di kota ini. Mereka juga bertemu dengan Manggolo, seorang laki-laki tua yang ramah dan memperkenalkan dirinya serta anaknya, Suroto, yang dikenal sebagai pemilik foto studio terbaik di kota ini. Kehidupan di kota kecil ini penuh dengan kejadian-kejadian menarik dan interaksi dengan penduduk setempat. Budi Darma dan Sari menemukan rumah sewa mereka dan segera memulai kehidupan baru di kota ini. Mereka juga bertemu dengan Manggolo, seorang laki-laki tua yang ramah dan memperkenalkan dirinya serta anaknya, Suroto, yang dikenal sebagai pemilik foto studio terbaik di kota ini. Kehidupan di kota kecil ini penuh dengan kejadian-kejadian menarik dan interaksi dengan penduduk setempat. Budi Darma dan Sari menemukan rumah sewa mereka dan segera memulai kehidupan baru di kota ini. Mereka juga bertemu dengan Manggolo, seorang laki-laki tua yang ramah dan memperkenalkan dirinya serta anaknya, Suroto, yang dikenal sebagai pemilik foto studio terbaik di kota ini. Kehidupan di kota kecil ini penuh dengan kejadian-kejadian menarik dan interaksi dengan penduduk setempat. Budi Darma dan Sari menemukan rumah sewa mereka dan segera memulai kehidupan baru di kota ini. Mereka juga bertemu dengan Manggolo, seorang laki-laki tua yang ramah dan memperkenalkan dirinya serta anaknya, Suroto, yang dikenal sebagai pemilik foto studio