Kasih Sayang Kakak, Penyelamat Ria **
Senin pagi, mentari pagi bersinar cerah menerangi halaman sekolah. Ria, gadis kecil berambut panjang, berjalan dengan semangat menuju kelasnya. Namun, semangatnya sirna saat ia tiba-tiba merasakan sakit kepala yang menusuk. Kepalanya berputar, pandangannya kabur. "Ria, kamu kenapa?" tanya teman sebangkunya, Rara, khawatir. Ria menggeleng lemah, tubuhnya terasa lemas. Ia berusaha menahan rasa pusing yang semakin menjadi-jadi. Tiba-tiba, pandangannya gelap, dan ia jatuh pingsan. Rara panik. Ia segera berlari mencari bantuan. "Bu guru! Ria pingsan!" teriaknya. Guru-guru dan teman-teman Ria berkerumun di sekitarnya. Mereka panik dan bingung. "Cepat, hubungi orang tuanya!" perintah Bu Guru. Rara teringat, Ria tinggal bersama enam kakak perempuannya yang merupakan anggota JKT48. Ia segera mengambil ponselnya dan menghubungi nomor yang tertera di buku catatan Ria. "Halo, Kak Melody? Ria pingsan di sekolah. Cepat datang!" ucap Rara dengan suara gemetar. Melody, sang kakak tertua, terkejut mendengar kabar itu. Ia langsung menghubungi keenam kakaknya yang sedang berada di teater JKT48. "Kalian semua cepat ke sekolah! Ria pingsan!" teriak Melody melalui telepon. Tak lama kemudian, keenam kakak Ria berhamburan keluar dari teater. Mereka langsung menuju sekolah dengan taksi. Sesampainya di sekolah, mereka langsung berlari menuju kelas Ria. Mereka panik melihat Ria terbaring lemah di lantai. "Ria, sayang! Kamu kenapa?" tanya Shani, kakak kedua Ria, dengan suara cemas. "Dia pingsan, Kak," jawab Rara. Keenam kakak Ria bergantian memeriksa Ria. Mereka mengusap kening Ria yang terasa panas. "Kita harus bawa dia ke rumah sakit!" ucap Veranda, kakak ketiga Ria. Mereka segera mengangkat Ria dan membawanya ke mobil. Mereka melaju dengan kecepatan tinggi menuju rumah sakit terdekat. Di rumah sakit, Ria mendapatkan perawatan intensif. Dokter memeriksa Ria dan mengatakan bahwa ia mengalami kelelahan dan kekurangan cairan. "Ria kelelahan karena terlalu banyak belajar dan kurang istirahat," jelas dokter. Keenam kakak Ria lega mendengar penjelasan dokter. Mereka berjanji untuk lebih memperhatikan kesehatan Ria. "Terima kasih, Kakak-kakak," ucap Ria dengan suara lemah saat ia sadar. "Tidak apa-apa, sayang. Yang penting kamu sudah sehat," jawab Kinal, kakak keenam Ria, sambil mengelus rambut Ria. Kejadian itu membuat Ria dan keenam kakaknya semakin dekat. Mereka menyadari betapa pentingnya keluarga dan kasih sayang. Ria pun berjanji untuk lebih menjaga kesehatannya dan tidak terlalu memaksakan diri. Pesan:** Kisah Ria dan keenam kakaknya mengajarkan kita tentang pentingnya kasih sayang dan perhatian dalam keluarga. Meskipun sibuk dengan kegiatan masing-masing, mereka selalu saling mendukung dan menyayangi. Kasih sayang keluarga adalah kekuatan yang luar biasa yang dapat membantu kita melewati masa-masa sulit.