Perkembangan Kerajaan Samudra Pasai sebagai Kerajaan Maritim di Selat Malak
Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam yang didirikan oleh Zimuddin al-Kami pada tahun 1155-1210M. Kerajaan ini berlandaskan pada hukum Islam dan terletak di timur laut Aceh, tepatnya di sekitar I Hokseumawe Aceh. Dibawah pemerintahan Sultan Malik al-Saleh, Kerajaan Samudra Pasai berhasil mencapai kemakmuran dengan menyusun sistem pemerintahan dan angkatan perang yang rapi. Salah satu faktor yang membuat Kerajaan Samudra Pasai berkembang menjadi kerajaan maritim yang kuat di Selat Malaka adalah armada lautnya yang kuat. Armada ini membuat para pedagang merasa aman dan nyaman berdagang di Samudra Pasai. Perdagangan di kerajaan ini semakin ramai dan maju, dengan komoditi perdagangan yang penting seperti lada, kapur barus, dan emas. Uang juga sudah dikenal sebagai alat tukar dalam perdagangan tersebut. Selain perdagangan, mata pencarian penduduk di Kerajaan Samudra Pasai pada saat itu adalah bertani. Dengan demikian, kerajaan ini tidak hanya bergantung pada perdagangan, tetapi juga memiliki sumber daya pertanian yang penting. Dengan perkembangan yang pesat, Kerajaan Samudra Pasai menjadi salah satu kerajaan maritim yang terkenal di Selat Malaka. Keberhasilan mereka dalam membangun sistem pemerintahan dan angkatan perang yang kuat, serta menjaga keamanan perdagangan, membuat mereka menjadi pusat perdagangan yang penting di wilayah tersebut. Dalam kesimpulan, Kerajaan Samudra Pasai merupakan kerajaan Islam yang berhasil berkembang menjadi kerajaan maritim yang kuat di Selat Malaka. Dengan armada laut yang kuat dan sistem perdagangan yang maju, mereka berhasil menarik minat para pedagang untuk berdagang di Samudra Pasai. Selain itu, mata pencarian penduduk pada saat itu adalah bertani, sehingga kerajaan ini memiliki sumber daya pertanian yang penting. Kesuksesan mereka dalam membangun sistem pemerintahan dan angkatan perang yang rapi membuat mereka menjadi pusat perdagangan yang penting di wilayah tersebut.