Perang Organisasi Kemahasiswaan: Medan Pertempuran Membangun Karakter Nasionalisme **
Organisasi kemahasiswaan, dengan beragam bentuk dan tujuannya, memiliki peran penting dalam membangun karakter nasionalisme generasi muda. Namun, di tengah hiruk pikuk aktivitas dan persaingan antar organisasi, terkadang muncul "perang" yang merugikan. Perang ini bukan dalam arti fisik, melainkan perang ego, ambisi, dan kepentingan yang mengalahkan tujuan utama membangun karakter nasionalisme. Perang organisasi kemahasiswaan dapat diartikan sebagai persaingan yang tidak sehat, di mana organisasi lebih fokus pada kemenangan dan kekuasaan daripada pada kolaborasi dan sinergi. Contohnya, perebutan jabatan, penggiringan opini, dan kampanye negatif antar organisasi. Perilaku ini justru mengikis nilai-nilai luhur nasionalisme seperti persatuan, gotong royong, dan toleransi. Padahal, organisasi kemahasiswaan seharusnya menjadi wadah untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air, membangun karakter kepemimpinan, dan melahirkan generasi penerus bangsa yang berintegritas. Perang organisasi hanya akan menghambat proses ini dan melahirkan generasi yang individualistis, egois, dan tidak peduli dengan kepentingan bangsa. Untuk mengatasi perang organisasi, diperlukan kesadaran dan komitmen dari seluruh pihak, baik dari organisasi mahasiswa, kampus, dan pemerintah. Organisasi mahasiswa harus mengedepankan nilai-nilai luhur nasionalisme dalam setiap kegiatannya, dan menghindari persaingan yang tidak sehat. Kampus harus berperan sebagai fasilitator dan mediator untuk menciptakan iklim organisasi yang kondusif dan kolaboratif. Pemerintah juga perlu memberikan dukungan dan bimbingan kepada organisasi mahasiswa agar dapat menjalankan perannya dengan baik. Penutup:** Perang organisasi kemahasiswaan adalah ancaman serius bagi pembangunan karakter nasionalisme. Hanya dengan kesadaran dan komitmen bersama, kita dapat mengubah medan pertempuran menjadi medan kolaborasi, dan melahirkan generasi muda yang berkarakter kuat, nasionalis, dan siap membangun bangsa. Ingatlah, persatuan dan gotong royong adalah kunci utama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu membangun bangsa yang maju dan sejahtera.