Menolak Kemungkaran dengan Bekerja Keras: Sebuah Jalan Menuju Kehidupan yang Bermakna **
Bekerja keras merupakan perilaku mulia yang dianjurkan dalam Islam. Tidak hanya sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidup, bekerja juga menjadi jalan untuk menolak kemungkaran. Kemungkaran dapat muncul dalam berbagai bentuk, dan salah satunya adalah rasa malas dan berpangku tangan. Ketika seseorang menganggur, ia cenderung terjebak dalam lingkaran kemalasan. Waktu yang seharusnya digunakan untuk beribadah, belajar, atau beramal, justru terbuang sia-sia. Rasa malas ini dapat mengantarkan pada berbagai bentuk kemungkaran lainnya, seperti sulit membedakan antara kebaikan dan keburukan. Tanpa aktivitas yang positif, seseorang mudah terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya dan terjerumus dalam perbuatan yang merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Bekerja keras, di sisi lain, mendorong seseorang untuk tergerak untuk memperbanyak ibadah. Dengan bekerja, kita dapat memperoleh rezeki yang halal dan mencukupi kebutuhan hidup. Hal ini memungkinkan kita untuk lebih fokus dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bekerja keras juga membantu kita memiliki cita-cita yang terlalu tinggi** dalam arti positif. Kita terdorong untuk terus belajar, berkembang, dan mencapai tujuan yang lebih besar dalam hidup. Oleh karena itu, bekerja keras bukan hanya sekadar mencari nafkah, tetapi juga merupakan bentuk ibadah dan cara untuk menolak kemungkaran. Dengan bekerja keras, kita dapat membangun kehidupan yang lebih baik, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Semoga Allah SWT meridhoi setiap usaha kita dan menjadikan kita sebagai hamba-Nya yang bermanfaat bagi sesama.