Serunya Bermain Cina Boy di Sore Hari
Pada siang hari menjelang sore, Ani, Budi, Nisa, Tono, Mona, dan Arif sedang duduk di lapangan di desa mereka. Mereka sedang bercerita dan bercanda, namun lama-lama mereka merasa bosan dan ingin bermain. Ani mengusulkan untuk bermain agar tidak bosan. Setelah berpikir, mereka setuju untuk bermain Cina Boy. Namun, mereka kekurangan pemain. Untungnya, teman mereka, Luthfi, Fauzan, Ama, Shafa, dan Imran datang dan mereka semua sepakat untuk bermain bersama. Mereka membagi diri menjadi dua tim dan memilih perwakilan untuk suit. Setelah suit, tim Luthfi menjadi tim pelempar bola, sedangkan tim Arif menjadi tim yang berjaga-jaga. Mereka menyiapkan kaleng bekas dan bola tenis yang akan digunakan untuk melempar kaleng. Setelah menyiapkan semua, permainan dimulai. Suasana di lapangan sangat ramai dan sorak-sorai. Luthfi sebagai pelempar pertama berhasil menjatuhkan kaleng setelah beberapa kali percobaan. Tim Luthfi berlarian menghindari serangan lemparan bola dari tim Arif. Akhirnya, tim Luthfi berhasil menyusun kalengnya. Meskipun ada beberapa anggota yang keluar dari permainan karena terkena lemparan bola, mereka semua bahagia. Meskipun tim Arif kalah, mereka tetap senang karena kalah dan menang adalah hal biasa dalam pertandingan. Meskipun mereka berpeluh, keringat baju mereka kotor, dan kaki mereka terkena tanah, mereka semua bahagia karena bisa bermain dan tertawa bersama. Kesimpulan: Bermain Cina Boy di sore hari menjadi pengalaman yang seru bagi Ani, Budi, Nisa, Tono, Mona, Arif, Luthfi, Fauzan, Ama, Shafa, dan Imran. Meskipun ada kalah dan menang, mereka semua bahagia karena bisa bermain dan bersenang-senang bersama.