Tindak Pidana Terkait Korupsi yang Merintangi Proses Hukum
Korupsi adalah tindakan kejahatan yang merugikan negara dan masyarakat. Namun, tidak hanya koruptor saja yang terlibat dalam kasus ini. Ada beberapa tindakan pidana lainnya yang berhubungan dengan korupsi dan dapat menghambat proses hukum. Salah satu contohnya adalah ketika saksi atau ahli memberi keterangan palsu atau bahkan menolak memberikan keterangan pada penyidik. Hal ini sangat merugikan karena informasi tersebut penting untuk memperkuat bukti-bukti dalam perkara korupsi. Selain itu, bank juga bisa menjadi pelaku jika mereka enggan memberikan data rekening tersangka kepada pihak penegak hukum. Padahal hal tersebut merupakan bagian dari upaya pengungkapan dugaan praktik suap ataupun pencucian uang oleh para pelaku kejahatan ekonomi. Tidak hanya individu tertentu saja, institusi seperti dokter pun pernah terbukti melakukan manipulasi hasil tes medis demi melancarkan aksi korupsinya di sidang e-KTP tahun 2017 lalu. Orang-orang dengan jabatan rahasia juga harus bertanggung jawab atas kesediaannya untuk membuka identitas dirinya sebagai pelapor apabila diminta oleh otoritas penegak hokom agar investigasinya lebih mudah dilakukan secara transparan serta akuntabel. Dalam rangka menjaga integritas sistem peradilan Indonesia maka setiap orang wajib bekerja sama saat ditanya tentang fokus masalah seputar kasus-kasus besar termaksud isue-isue politik maupaun sosial kemasyarakatakn sehingga semua aspek-aspek pendapat publik akan didengar tanpa ada diskriminatif sedikitpun bagi siapa-siaoa yg berseragam sipil mauoun militer selagi masih hiduo di NKRI kita cintai inii negeriii!