Pengertian Mantel Atas dan Mantel Bawah dengan Ciri-ciriny
Mantel adalah lapisan terluar Bumi yang terdiri dari dua bagian utama, yaitu mantel atas dan mantel bawah. Kedua bagian ini memiliki peran penting dalam membentuk struktur dan aktivitas geologi Bumi. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan pengertian mantel atas dan mantel bawah beserta ciri-cirinya. Mantel atas adalah lapisan mantel yang terletak di atas mantel bawah dan di bawah kerak Bumi. Mantel atas memiliki ketebalan sekitar 2.900 kilometer dan terdiri dari batuan padat yang disebut peridotit. Peridotit terdiri dari mineral olivin dan piroksen yang tahan terhadap tekanan dan suhu tinggi di dalam Bumi. Ciri-ciri mantel atas adalah sebagai berikut: 1. Suhu Tinggi: Mantel atas memiliki suhu yang sangat tinggi, mencapai sekitar 1.000 hingga 3.700 derajat Celsius. Suhu yang tinggi ini disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh inti Bumi dan proses radioaktif di dalam mantel. 2. Pergerakan Konveksi: Mantel atas mengalami pergerakan konveksi, di mana panas yang dihasilkan oleh inti Bumi naik ke permukaan dan kemudian turun kembali setelah mendingin. Pergerakan konveksi ini menyebabkan pergerakan lempeng tektonik di permukaan Bumi. 3. Zona Transisi: Mantel atas memiliki zona transisi yang terletak di antara mantel atas dan mantel bawah. Zona transisi ini memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda dari mantel atas dan mantel bawah. Mantel bawah adalah lapisan mantel yang terletak di bawah mantel atas dan di atas inti Bumi. Mantel bawah memiliki ketebalan sekitar 2.200 kilometer dan juga terdiri dari peridotit. Namun, peridotit di mantel bawah mengalami tekanan yang lebih tinggi daripada di mantel atas. Ciri-ciri mantel bawah adalah sebagai berikut: 1. Suhu yang Tinggi: Mantel bawah memiliki suhu yang lebih tinggi daripada mantel atas, mencapai sekitar 3.700 hingga 4.300 derajat Celsius. Suhu yang tinggi ini disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh inti Bumi dan proses radioaktif di dalam mantel. 2. Zona D-D": Mantel bawah memiliki zona yang disebut zona D-D", yang terletak di antara mantel bawah dan inti Bumi. Zona ini memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda dari mantel bawah dan inti Bumi. 3. Sifat Elastis: Mantel bawah memiliki sifat elastis, yang berarti dapat mengalami deformasi plastis saat dikenai tekanan yang tinggi. Sifat elastis ini memungkinkan mantel bawah untuk mengalami pergerakan konveksi yang mempengaruhi aktivitas geologi di permukaan Bumi. Dalam kesimpulan, mantel atas dan mantel bawah adalah dua bagian utama dari lapisan mantel Bumi. Mantel atas memiliki suhu yang tinggi dan mengalami pergerakan konveksi, sedangkan mantel bawah memiliki suhu yang lebih tinggi dan memiliki sifat elastis. Memahami pengertian dan ciri-ciri mantel atas dan mantel bawah penting untuk memahami aktivitas geologi Bumi secara keseluruhan.