Urgensi Hukum Tata Negara dalam Menghadapi Hipertensi Darurat
Hipertensi (HTN) adalah kondisi medis yang ditandai dengan tekanan darah tinggi yang berkelanjutan. Pada keadaan normal, HTN dapat diatasi dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. Namun, dalam situasi darurat, diperlukan pendekatan yang berbeda untuk mengatasi HTN yang mengancam nyawa. Dalam hukum tata negara, terdapat prinsip bahwa dalam keadaan darurat nasional yang serius, prinsip-prinsip konstitusional normal dapat dikorbankan demi kebutuhan mendesak untuk menghadapi darurat tersebut. Pendapat AW Bradley dan K.D Ewing dalam buku Constituional and Administrative Law, Edisi ke-13, menyatakan bahwa dalam situasi darurat, hukum tata negara yang berlaku dapat berbeda dengan hukum tata negara pada keadaan normal. Filosofi yang mendasari urgensi hukum tata negara dalam menghadapi HTN darurat adalah "Salus Populi Suprema Lex Esto", yang berarti keselamatan rakyat merupakan hukum tertinggi. Dalam keadaan darurat, prinsip ini menjadi sangat relevan karena keselamatan dan kesejahteraan masyarakat harus diutamakan. Selain itu, ada juga prinsip "Necessitas non habet legem" yang berarti kebutuhan mendesak dapat membenarkan pelanggaran hukum. Abdullah Hamid Hakim dalam kitab Mabadi Awwoliyoh fi Ushul ofFiqh wa al-Qawa'id al-Fiqhiyah menyatakan bahwa dalam keadaan darurat, tindakan yang dilarang dapat dihalalkan jika ada kepentingan yang mendesak. Dalam konteks HTN darurat, hukum tata negara memiliki peran penting dalam mengatur tindakan yang perlu diambil untuk menyelamatkan nyawa pasien. Hal ini termasuk pengaturan akses ke perawatan medis yang mendesak, pengaturan penggunaan obat-obatan yang diperlukan, dan pengaturan tindakan medis yang dapat dilakukan dalam situasi darurat. Dalam kesimpulan, urgensi hukum tata negara dalam menghadapi HTN darurat sangat penting untuk melindungi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Prinsip-prinsip hukum tata negara yang berlaku pada keadaan darurat harus memprioritaskan kebutuhan mendesak dan mengatur tindakan yang perlu diambil untuk mengatasi HTN yang mengancam nyawa.