Pelukan Hangat di Tengah Demam **
** Minggu pagi yang cerah, sinar mentari menyapa lembut kamar Ria dan Naysila. Namun, suasana kamar terasa berbeda. Ria dan Naysila terbaring lemah di tempat tidur, tubuh mereka panas dan keringat mengucur deras. Demam tinggi melanda mereka. Shani, kakak tertua mereka, masuk ke kamar dengan senyum hangat. Namun, senyumnya sirna saat melihat kondisi adik-adiknya. Khawatir, Shani langsung memanggil seluruh anggota keluarga. Ria dan Naysila meringis kesakitan, air mata mengalir deras di pipi mereka. Melihat adik-adiknya menderita, Shani langsung memeluk mereka erat. Dalam pelukan hangat Shani, Ria dan Naysila memanggil nama kedua orang tua mereka, Kinan dan Mawar. Argantara dan Veranda, ayah dan ibu angkat Ria dan Naysila, terkejut mendengar nama Kinan dan Mawar. Mereka adalah teman lama dari orang tua Ria dan Naysila. Kinan dan Mawar, orang tua Ria dan Naysila, telah meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat beberapa bulan yang lalu. Ria dan Naysila diadopsi oleh keluarga Natio, keluarga Shani, Gracia, dan Oniel. Di tengah demam yang melanda, Ria dan Naysila merasakan kasih sayang dan perhatian dari keluarga barunya. Pelukan hangat Shani, tawa Gracia dan Oniel, serta perhatian Argantara dan Veranda membuat mereka merasa aman dan terlindungi. Meskipun kehilangan orang tua mereka, Ria dan Naysila menemukan keluarga baru yang penuh kasih sayang. Mereka belajar bahwa cinta dan kebahagiaan bisa datang dari berbagai sumber, bahkan di saat-saat sulit.