Strategi Mengatasi Riya dan Sum'ah dalam Perspektif Islam
Islam adalah agama yang mengajarkan umatnya untuk selalu tulus dalam setiap tindakan dan niat mereka. Salah satu cara untuk mencapai keikhlasan ini adalah dengan menghindari riya dan sum'ah, dua perilaku yang merusak yang dapat mengarahkan ibadah kepada selain Allah dan merusak hubungan antar manusia. Artikel ini akan membahas apa itu riya dan sum'ah, mengapa mereka harus dihindari, dan bagaimana cara mengatasinya dalam perspektif Islam.
Apa itu riya dan sum'ah dalam Islam?
Riya dan sum'ah adalah dua konsep dalam Islam yang merujuk pada perilaku menunjukkan-nunjukkan dan mencari pujian. Riya adalah tindakan melakukan ibadah dengan tujuan untuk dilihat dan dipuji oleh orang lain, bukan karena Allah. Ini adalah bentuk syirik kecil karena mengarahkan ibadah kepada selain Allah. Sum'ah, di sisi lain, adalah tindakan berbicara atau bertindak dengan tujuan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Kedua perilaku ini dianggap merusak dan harus dihindari oleh umat Islam.
Mengapa riya dan sum'ah harus dihindari dalam Islam?
Riya dan sum'ah harus dihindari dalam Islam karena keduanya merusak niat dan mengarahkan ibadah kepada selain Allah. Dalam Islam, niat adalah dasar dari setiap tindakan dan harus selalu ditujukan untuk Allah semata. Riya dan sum'ah mengarahkan niat kepada manusia, bukan Allah, dan oleh karena itu merusak nilai ibadah. Selain itu, riya dan sum'ah juga dapat merusak hubungan antar manusia, karena mereka mendorong perilaku yang tidak tulus dan manipulatif.
Bagaimana cara mengatasi riya dan sum'ah dalam Islam?
Mengatasi riya dan sum'ah dalam Islam membutuhkan introspeksi diri dan perbaikan niat. Umat Islam harus selalu memeriksa niat mereka dan memastikan bahwa tindakan mereka dilakukan untuk Allah semata, bukan untuk pujian atau pengakuan dari orang lain. Ini mungkin memerlukan latihan dan disiplin diri, tetapi dengan bantuan dan petunjuk dari Allah, dapat dicapai. Selain itu, belajar untuk menghargai dan mencintai diri sendiri tanpa membutuhkan validasi dari orang lain juga dapat membantu dalam mengatasi riya dan sum'ah.
Apakah ada doa khusus untuk menghindari riya dan sum'ah dalam Islam?
Ya, ada doa khusus dalam Islam yang dapat dibaca untuk menghindari riya dan sum'ah. Doa ini adalah: "Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dari melakukan syirik kepada-Mu, dan kami memohon ampun kepada-Mu, dan kami bertaubat kepada-Mu." Doa ini memohon perlindungan dan bimbingan dari Allah untuk menghindari perilaku seperti riya dan sum'ah.
Bagaimana riya dan sum'ah dapat mempengaruhi kehidupan sosial dalam komunitas Islam?
Riya dan sum'ah dapat memiliki dampak negatif pada kehidupan sosial dalam komunitas Islam. Kedua perilaku ini dapat merusak hubungan antar individu dan menciptakan suasana ketidakpercayaan dan ketidakharmonisan. Orang yang terlibat dalam riya dan sum'ah mungkin dilihat sebagai tidak tulus dan manipulatif, yang dapat merusak reputasi mereka dalam komunitas. Oleh karena itu, penting bagi umat Islam untuk menghindari riya dan sum'ah dan berusaha untuk selalu tulus dalam tindakan dan niat mereka.
Riya dan sum'ah adalah dua perilaku yang harus dihindari oleh umat Islam. Keduanya merusak niat dan mengarahkan ibadah kepada selain Allah, serta dapat merusak hubungan antar manusia. Untuk mengatasi riya dan sum'ah, umat Islam harus melakukan introspeksi diri dan memperbaiki niat mereka, serta belajar untuk mencintai dan menghargai diri mereka sendiri tanpa membutuhkan validasi dari orang lain. Dengan demikian, mereka dapat mencapai keikhlasan dalam ibadah dan memperkuat hubungan mereka dengan Allah dan sesama manusia.