Perbedaan Proses Reproduksi pada Cacing Pipih dan Cacing Tanah
Cacing adalah hewan yang memiliki keanekaragaman yang tinggi, mulai dari ukuran makro hingga mikro, hidup di alam hingga parasit pada makhluk hidup lain, serta berkembang biak secara vegetatif hingga generatif. Dua spesies cacing yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah cacing pipih (Planaria sp.) dan cacing tanah (Lumbricus terrestris). Kedua spesies cacing tersebut memiliki cara reproduksi yang berlainan. Cacing pipih, atau Planaria sp., berkembang biak secara aseksual melalui proses yang disebut fragmentasi. Dalam proses ini, tubuh cacing akan membelah dirinya menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Setiap bagian tersebut kemudian akan tumbuh menjadi cacing baru yang utuh. Proses ini memungkinkan cacing pipih untuk memperbanyak diri tanpa perlu pasangan. Sebaliknya, cacing tanah, atau Lumbricus terrestris, berkembang biak secara seksual. Dalam proses ini, cacing tanah akan mencari pasangan untuk bertukar sperma. Setelah pembuahan, cacing tanah akan menghasilkan telur yang akan diletakkan di tanah. Telur-telur tersebut kemudian akan menetas dan menghasilkan larva yang akan tumbuh menjadi cacing tanah dewasa. Dengan demikian, perbedaan utama dalam proses reproduksi antara cacing pipih dan cacing tanah terletak pada metode perkembangbiakan mereka. Cacing pipih berkembang biak secara aseksual melalui fragmentasi, sedangkan cacing tanah berkembang biak secara seksual dengan mencari pasangan dan menghasilkan telur yang akan diletakkan di tanah.