Pengaruh Whistleblowing System dan Audit Internal terhadap Pencegahan Fraud: Sebuah Penelitian
Pengantar: Pencegahan fraud merupakan salah satu aspek penting dalam menjaga integritas dan keberlanjutan suatu organisasi. Dalam upaya untuk mencegah terjadinya fraud, perusahaan sering kali mengandalkan whistleblowing system dan audit internal. Namun, sejauh mana pengaruh kedua faktor ini terhadap pencegahan fraud masih menjadi perdebatan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis pengaruh whistleblowing system dan audit internal secara simultan terhadap pencegahan fraud. Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan mengumpulkan data dari responden yang bekerja di berbagai perusahaan. Data yang dikumpulkan meliputi tingkat kepatuhan terhadap whistleblowing system, tingkat kepatuhan terhadap audit internal, dan tingkat pencegahan fraud yang terjadi di perusahaan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan uji F untuk menguji hipotesis. Hasil Penelitian: Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara whistleblowing system dan audit internal secara simultan terhadap pencegahan fraud. Nilai signifikansi (sig) yang diperoleh dari uji F adalah lebih kecil dari 0,05, menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara kedua faktor tersebut dengan pencegahan fraud. Diskusi: Hasil penelitian ini menunjukkan pentingnya implementasi whistleblowing system dan audit internal dalam mencegah terjadinya fraud di perusahaan. Whistleblowing system memungkinkan karyawan untuk melaporkan tindakan fraud secara anonim, sementara audit internal membantu mengidentifikasi dan mencegah fraud melalui pemeriksaan internal yang terstruktur. Dengan adanya kedua faktor ini secara simultan, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas pencegahan fraud dan menjaga integritas organisasi. Kesimpulan: Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa whistleblowing system dan audit internal memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pencegahan fraud. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan implementasi kedua faktor ini sebagai bagian dari strategi pencegahan fraud yang efektif. Dengan demikian, perusahaan dapat menjaga integritas dan keberlanjutan organisasi serta melindungi kepentingan stakeholder.