Perbedaan antara "riya'" dan "sum'ah" dalam Islam
Dalam agama Islam, terdapat konsep-konsep yang mengajarkan umatnya untuk berperilaku dengan tulus dan ikhlas. Dua konsep yang sering dibahas adalah "riya'" dan "sum'ah". Meskipun keduanya terkait dengan perilaku dan niat, ada perbedaan yang signifikan antara keduanya. Riya' adalah perilaku yang dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain. Orang yang melakukan riya' seringkali berusaha untuk menunjukkan kebaikan atau kebajikan mereka secara terang-terangan, dengan harapan mendapatkan apresiasi dari orang lain. Namun, niat mereka sebenarnya adalah untuk mendapatkan pujian dan pengakuan, bukan untuk memperoleh keridhaan Allah. Di sisi lain, sum'ah adalah perilaku yang dilakukan dengan tujuan untuk menyembunyikan kebaikan atau kebajikan seseorang dari pandangan orang lain. Orang yang melakukan sum'ah tidak ingin menonjolkan diri mereka atau mendapatkan pujian dari orang lain. Mereka berusaha untuk menjaga niat mereka agar tetap ikhlas dan tulus, tanpa memperhatikan apresiasi atau pengakuan dari orang lain. Perbedaan utama antara riya' dan sum'ah terletak pada niat dan tujuan di balik perilaku tersebut. Riya' dilakukan dengan niat untuk mendapatkan pujian dan pengakuan, sedangkan sum'ah dilakukan dengan niat untuk menjaga keikhlasan dan tulus dalam beribadah. Riya' dapat mengarah pada kesombongan dan kebanggaan diri, sementara sum'ah mengajarkan kesederhanaan dan rendah hati. Dalam Islam, riya' dianggap sebagai perilaku yang tidak diterima dan dihukumi sebagai perbuatan yang sia-sia. Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada bentuk-bentuk kalian dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati-hati kalian dan amal-amal kalian." Hal ini menunjukkan bahwa yang penting dalam beribadah adalah niat yang tulus dan ikhlas, bukan penampilan atau pengakuan dari orang lain. Di sisi lain, sum'ah dianjurkan dalam Islam karena mengajarkan kesederhanaan dan rendah hati. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang menyembunyikan kebaikan, maka Allah akan menyembunyikan kebaikan-Nya di dunia dan di akhirat." Dengan melakukan sum'ah, seseorang dapat menjaga niatnya agar tetap ikhlas dan tulus, tanpa terpengaruh oleh pujian atau pengakuan dari orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan dengan pilihan antara riya' dan sum'ah. Penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara keduanya dan berusaha untuk menjaga niat kita agar tetap ikhlas dan tulus dalam beribadah. Dengan melakukan hal ini, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan keberkahan dalam kehidupan kita. Dalam kesimpulan, perbedaan antara riya' dan sum'ah terletak pada niat dan tujuan di balik perilaku tersebut. Riya' dilakukan dengan niat untuk mendapatkan pujian dan pengakuan, sedangkan sum'ah dilakukan dengan niat untuk menjaga keikhlasan dan tulus dalam beribadah. Dalam Islam, riya' dihukumi sebagai perbuatan yang sia-sia, sedangkan sum'ah dianjurkan karena mengajarkan kesederhanaan dan rendah hati. Penting bagi kita untuk memahami perbedaan ini dan berusaha untuk menjaga niat kita agar tetap ikhlas dan tulus dalam beribadah.