Demokrasi Terpimpin: Sebuah Penyimpangan dari UUD 1945 **
Pendahuluan: Artikel ini akan membahas tentang Demokrasi Terpimpin yang diterapkan di Indonesia pada masa Orde Lama (1959-1966). Meskipun dikemas sebagai sistem demokrasi, praktiknya menunjukkan penyimpangan dari UUD 1945 dan prinsip-prinsip Pancasila. Bagian: ① Kekuasaan Presiden yang Tidak Terbatas: Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan Tap. MPRS No. XX/1963 yang menetapkan Presiden Soekarno sebagai presiden seumur hidup menunjukkan konsentrasi kekuasaan yang berlebihan di tangan presiden, bertentangan dengan prinsip kedaulatan rakyat dan pemisahan kekuasaan dalam UUD 1945. ② Pembubaran DPR dan Pembentukan MPRS: Pembubaran DPR hasil Pemilu 1955 dan pembentukan MPRS yang anggota-anggotanya diangkat dan diberhentikan oleh presiden menunjukkan dominasi presiden dalam proses politik dan pengabaian peran lembaga legislatif. ③ Penyimpangan dari Pancasila: Praktik Demokrasi Terpimpin menunjukkan penyimpangan dari nilai-nilai Pancasila, terutama prinsip keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Konsentrasi kekuasaan di tangan presiden dan pengabaian peran lembaga legislatif menghambat proses pembangunan dan kesejahteraan rakyat. Kesimpulan:** Demokrasi Terpimpin di masa Orde Lama merupakan sebuah penyimpangan dari UUD 1945 dan prinsip-prinsip Pancasila. Praktiknya menunjukkan konsentrasi kekuasaan yang berlebihan di tangan presiden, pengabaian peran lembaga legislatif, dan penghambatan proses pembangunan dan kesejahteraan rakyat.